Home Berita Kasus Gigitan HPR Capai 608 Orang

Kasus Gigitan HPR Capai 608 Orang

sumbawa Besar, sumbawanews.com – Hingga saat ini, kasus gigitan Hewan Pembawa Rabies (HPR) terhadap manusia mencapai 608 orang. Dari jumlah tersebut, telah dilakukan penyuntikan Vaksin Anti Rabies (VAR), sebanyak 571 orang, dan 12 orang meninggal diduga akibat gigitan HPR.

“Sampai saat ini, kasus gigitan mencapai 608 orang. Yang sudah di VAR itu 571, meninggal 12 orang. Yang di SAR (Serum Anti Rabies) masih kososng, karena (serum) SAR-nya masih kosong,” kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Sumbawa, melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh.Edy Putra Darma, di ruang kerjanya Senin (09/08).

Disebutkan, dari 70 sample HPR yang dikirim, diketahui sebanyak 67 sampel terkonfirmasi positif, 1 sample negative dan dua lainnya rusak. “Yang positif 67 sampel, dari 70 sampel yang dikirim. Yang negative 1, yang rusak 2 sampel,” ucapnya.

Dijelaskan, dari 12 orang meninggal, diketahui mendapatkan gigitan hewan setelah mendapatkan perawatan medis. Sehingga, Disnakeswan tidak dapat melakukan penelusuran atau mengambil sampel hewan yang menggigit, karena tidak segera melaporkan ke Puskesmas atau Keswan.

“Dari 12 orang yang meninggal itu, memang arahnya kepositif. Tapi yang meninggal itu, yang gak ada laporan, jadi kita lost contak. Ketika beliau digigit, tidak melapor ke Puskesmas atau ke keswan. Jadi didiami aja, terus tiba-tiba muncul gejala. Sudah lumpuh baru dibawa ke rumah sakit, oleh dokter gejalanya rabies. Ternyata pernah digigit anjing,” ucapnya.

Ia menambahkan, 12 orang tersebut berasal dari berbagai kecamatan, seperti Kecamatan Moyo Hilir, Kecamatan Moyo Hulu, kecamatan Lopok, termasuk 2 orang di Kecamatan Lenangguar. “Jadi saya sangat berharap, Kalau terdapat anggota keluarga yang digigit, diharapkan segera melapor,” jelasnya.

Ia mengatakan, saat ini Disnakeswan juga melakukan upaya sosialisasi, agar masyarakat mengenali rabies dan gejala-gejalanya. “Kita juga lagi calling-calling. Saya harapkan kepada masyarakat agar mengerti apa itu rabies. Karena kalau sudah menimbulkan gejala pada manusia, itu gak ada obatnya. Kita sekarang sudah 24 kecamatan,” ujarnya. (Using)

Previous articleBupati Sumbawa Keluarkan SE Perubahan Hari Libur Nasional 2021
Next articleSatgas TNI Membantu Mengobati Masyarakat Yang Sedang Sakit di Pegunungan Tengah Papua
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.