Jakarta, Sumbawanews.com. – PT Kapal Api dikabarkan melakukan penutupan atas salah satu pabriknya. Tidak hanya itu, dikatakan juga bahwa sejumlah karyawan yang terkena PHK imbas penutupan pabrik tersebut tidak mendapatkan haknya berupa uang pesangon dan THR.
Baca juga: Ini Dia Warisan Anies Yang Disingkir Heru
Bahkan dalam sejumlah video, turut ditampilkan rumah yang diduga milik bos PT Kapal Api tengah dikawal ketat oleh polisi untuk antisipasi demo karyawan.
Baca juga: Viral Kapal Api Group Bangkrut, Ini Fakta Sebenarnya
Meski begitu, sudah dijelaskan bahwa PHK tersebut sebenarnya terjadi di salah satu pabrik milik PT Agel Langgeng, bukan Kapal Api. Meski berkedudukan sebagai anak usaha, ditegaskan bahwa PT Agel Langgeng merupakan entitas usaha yang berbeda.
Terlepas dari permasalahan itu, kira-kira siapa sih sosok pemilik dari perusahaan Kapal Api ini?
Baca juga: Dikabarkan Bangkrut, Ini Sejarah Lengkap Kopi Kapal Api
Berdasarkan catatan media, diketahui bahwa Kapal Api merupakan perusahaan yang dimiliki oleh konglomerat asal Surabaya, Soedomo Mergonoto.
Baca juga: Kapal Api Diisukan Bangkrut dan Tak Bayar THR, Ini Duduk Perkara Polisi Jaga Ketat Rumah Bos Saat Buruh Demo
Adapun bisnis kopi ini berawal dari bisnis keluarga yang dilakukan oleh ayah Soedomo, Go Soe Loet pada tahun 1927. Pada masa itu, ayah Soedomo masih menjajakan kopi dengan cara dipanggul.
Lokasi jualannya berada di antara Jalan Panggung, tempat tinggal Soedomo hingga Pelabuhan Tanjung Perak. Karena hanya berupa usaha kecil, orang tua Soedomo memintanya untuk mencari penghasilan lain.
Baca juga: Inilah Nama Lengkap 80 Pati TNI Resmi Mengalami Kenaikan Pangkat Baru
Penghasilannya didapat dengan cara mengerok ban-ban bekas di salah satu perusahaan vulkanisir ban di sana. Selain pernah menjadi pengerok ban bekas, pendiri kopi Kapal Api ini juga pernah bekerja sebagai kernet bemo. Usaha ini ia jalani sekitar satu tahun sebelum Soedomo kembali membantu usaha orang tuanya lagi.
Pengalaman hidup Soedomo memang tidak bisa dibilang mudah, tapi dari hal tersebut ia belajar bagaimana bekerja keras untuk meraih kesuksesan.
Baca juga: SOS! Mengintip Bahaya jika RI Turuti Kemauan China di Proyek Kereta Cepat
Pada 1979, Soedomo mendirikan Perseroan Terbatas dengan nama PT Santos Jaya Abadi. Lalu pada tahun 1980, Soedomo memasarkan Kapal Api dengan memasang iklan di saluran tv TVRI. Pada saat itu, belum banyak orang yang mengerti soal iklan sehingga hal ini tidak banyak dilirik pelaku usaha.
Pada tahun 1985, Soedomo mulai melakukan ekspor Kapal Api. Negara pertama yang dituju adalah Arab Saudi, disusul dengan Taiwan dan Malaysia. Selain Kapal Api, PT Santos Jaya Abadi juga memiliki produk kopi lainnya seperti Good Day, Kopi ABC, Fresco, Kopi Ya!, Ceremix, dan Excelso.
Baca juga: Kisah Mualaf: Inilah Daftar 11 Ilmuwan yang Masuk Islam Setelah Lakukan Penelitian Ilmiah
Perlahan tapi pasti, Soedomo mulai mengembangkan usahanya ke produk lain seperti permen, sereal, hingga kedai kopi. Soedomo mendirikan PT Sulotco Jaya Abadi pada tahun 1986. Perusahaan ini menghasilkan Kopi Kalosi Toraja. Lalu, pada tahun 1991 Soedomo mendirikan PT Excelso Multirasa yang mengelola bisnis kedai kopi Excelso dengan gerai pertama di Plaza Indonesia.
Baca juga: Bukan Pencuri Motor, Polisi: Perempuan Cantik yang Viral Ternyata Lagi Ply Pil Koplo
Tak berhenti sampai di situ, pada tahun 1991 ia juga mendirikan PT Agel Langgeng yang memproduksi permen Relaxa pada tahun 1993. Soedomo juga menggarap bisnis distribusi consumer goods melalui PT Fastrata Buana dan mengakuisisi PT Inasentra Unisatya produsen aneka permen, seperti Pindy dan Morello. Bisnis klinik kecantikan pun ia masuki melalui Miracle dan Meliderma.
Baca juga: Ternyata Rendang Jadi Menu Favorit Buka Puasa di Inggris
Dengan bisnisnya yang semakin berkembang luas, produk-produk yang dihasilkan tidak hanya dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia tetapi juga mancanegara, salah satunya kopi Kapal Api yang telah mendunia. (sn03)