Jakarta, Sumbawanews.com. – Dosen UI sekaligus Politikus Partai Solidaritas Indonesia Ade Armando menilai kemunculan Ganjar Pranowo dalam tayangan azan magrib di salah stasiun televisi bermasalah karena melanggar aturan Komisi Penyiaran Indonesia soal netralitas dan aturan iklan.
“Tidak boleh stasiun televisi memihak pada salah satu kandidat. Jadi kalau ada adegan Pak Ganjar salat mestinya juga ada azan dengan adegan Pak Prabowo salat dan pak Anies salat,” kata Ade melalui akun @adearmando61 dalam keterangan video yang dibagikan di aplikasi perpesanan Twitter X dikutip Sumbawanews.com, Rabu, 13 September 2023.
Yang bermasalah bukan Ganjar, tapi iklan di dalam azan itu memang terlarang. pic.twitter.com/fV8ZupCMLd
— ade armando (@adearmando61) September 11, 2023
Baca juga: Bawaslu Soal Gibran Tempel Stiker Ganjar Bukan Pelanggaran, Netizen: Kecuali Anies
Dalam unggahannya Ade menyebut, sesuai peraturan KPI, azan tidak boleh ada iklan, termasuk yang memuat unsur politik. “Adegan Pak Ganjar itu adalah jelas kampanye politik,” ujar Ade Armando.
Dalam video yang beredar, tayangan azan magrib itu awalnya dibuka dengan pemandangan alam Indonesia. Kemudian, Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat. Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik.
Baca juga: Lawan Anies – Muhaimin, Politikus PDIP: Prabowo – Ganjar akan Lebur Satu Koalisi
Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid. Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu sebelum salat. Ganjar duduk di saf depan sebagai makmum. Tayangan itu ramai disorot warganet dan dikaitkan dengan politik identitas.
Hasilnya tanda pagar politik identitas menjadi trending topic di media sosial X pada Ahad, 10 September 2023. Tagar itu membahas soal video Ganjar dalam tayangan azan magrib.
Baca juga: Anies-Gus Imin, Habib Umar Alhamid: Ini Kehendak Allah yang Menjadi Takdir
Melalui keterangan video yang dibagikannya, Ade juga menyebut soal tuduhan politik identitas yang menjadi tersemat pada Ganjar pasca-tayangan itu, sebab mendorong rakyat memilih karena faktor kesalehan, bukan karena alasan yang lebih penting.
Pendukung Ganjarpun memberikan reaksi balik atas penyataan Ade ini, “Iklan?? Ada iklan dalam adzan? Pemeran dalam adzan ganjar, ganjar di posisi tanpa jabatan, kalo dianggap publik figur wajar bisa ada dalam segment adzan. Kalo dianggap capres, hanya capres daripade partai pengusung , belum resmi terdaftar di kpu belum resmi terikat aturan kpu,” cuit akun Thomassen @Thomass90392754 mengomentari video Ade. (sn02)