Home Berita Hari Ini Anas Urbaningrum Bebas, Siapa yang akan Minta Maaf Duluan? Anas...

Hari Ini Anas Urbaningrum Bebas, Siapa yang akan Minta Maaf Duluan? Anas atau SBY

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengikuti sidang lanjutan Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (26/7).Foto: Antara/Wahyu Putro A

Jakarta, Sumbawanews.com.- Terpidana korupsi proyek Hambalang, Anas Urbaningrum akan bebas bersyarat pada Selasa (11/4/2023) dari Lapas Sukamiskin, Kota Bandung sekitar pukul 14.00 WIB. Anas divonis delapan tahun penjara di Pengadilan Tipikor pada 2014. Pada tingkat banding dipotong menjadi tujuh tahun penjara.

Namun pada tingkat kasasi, hukuman Anas bertambah dua kali lipat 14 tahun penjara. Anas kemudian mengajukan peninjauan kembali pada Mei 2018. Keluar putusan PK pada 2020 yang mengabulkan permohonannya menjadi 8 tahun penjaradan denda Rp 300 juta subsider tiga bulan kurungan.

Baca juga: Anas Bebas Hari Ini, Perseteruan Demokrat vs PKN Mulai Memanas

Bebasnya Anas dari penjara menuai reaksi dari elite Demokrat, partai tempat ia bernaung dulu. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief berpesan agar Anas memulai hidup baru yang lebih baik.

“Di bulan baik ini saya menyampaikan ucapan selamat menghirup udara bebas pada AU (Anas Urbaningrum). Mulailah hidup baru, hidup yang lebih baik,” ujar Andi lewat pesan singkat, Senin (10/4/2023).

Menurutnya, semua orang memiliki masa lalu yang kelam, tetapi hal tersebut dapat diperbaiki di kemudian hari. Harapannya, lingkungan politik Anas setelah bebas adalah tempat untuk membersihkan hati, pikiran, dan tindakan.

baca juga: Anas Bebas Besok, Ini Isi Wawancara Eksklusif Tempo di Lapas Sukamiskin Bandung

“Sebagai sahabat saya menyarankan AU memilih meminta maaf terbuka kepada Bapak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan seluruh kader demokrat yang hampir karam saat dipimpinnya. Mungkin di situlah hati yang bersih akan muncul,” ujar Andi.

Mantan Ketua DPP Partai Demokrat yang kini Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), I Gede Pasek Suardika mengatakan bahwa Anas Urbaningrum tak memiliki dendam ketika bebas nanti. Berbeda dengan Andi Arief, Gede Pasek justru menyarankan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) minta maaf kepada Anas.

“Saya pun sama, memberikan saran ke SBY mumpung bulan suci Ramadhan dan Mas Anas baru keluar setelah 10 tahun lamanya di dalam. Maka momentum yang bagus untuk SBY meminta maaf kepada AU (Anas Urbaningrum),” ujar Gede Pasek lewat pesan singkat, Senin.

Baca juga: Bakal Seru! Anas Urbaningrum Bakal Bongkar Kasus Hambalang Usai Bebas, Begini Tanggapan Demokrat

Menurut Gede Pasek, SBY dapat menyampaikan permintaan maafnya terhadap pidatonya dari Jeddah yang memaksakan kasus Anas bisa disegerakan. Pidato tersebut menyebabkan adanya surat perintah penyidikan (sprindik) bocor ke Istana oleh oknum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mentersangkakan Anas, padahal gelar perkara belum dilakukan.

“Meminta maaf atas upaya kudeta di Majelis Tinggi PD atas jabatan ketum saat AU belum jadi tersangka. Meminta maaf atas janji rekonsiliasi usai KLB di Bali yang diingkarinya sementara AU sudah berusaha membantunya untuk aklamasi,” ujar Gede Pasek.

“Meminta maaf atas tuduhan AU melakukan konspirasi kasus E-KTP dituduhkan ke SBY ketika AU masih di dalam penjara yang ternyata hoaks dan fiktif,” sambungnya.

Baca juga: Terkait Pencopotan Brigjen Endar Priantoro dari KPK, Dewas Telah Periksa Sekjen

Menurutnya, seharusnya masih banyak lagi permintaan maaf SBY ke Anas. Partai Demokrat dan SBY seharusnya gunakan hati yang jernih dan tegar mengakui semua itu. “Mas AU tidak membawa dendam keluar penjara. Beliau hanya membawa ikhtiar untuk berjuang mencari keadilan atas kriminalisasi yang terjadi pada dirinya,” ujar Gede Pasek.

Diketahui, Partai Demokrat pernah menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 30-31 Maret 2013 di Bali. Saat itu, Anas sudah mundur dari jabatan ketua umum sehari setelah ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi Hambalang.

Baca juga: Viral di Twitter, Akhirnya Muncul Video soal Dokumen KPK Bocor Diduga Libatkan Firli Bahuri

Majelis Tinggi Partai Demokrat saat itu diminta untuk segera menggelar KLB untuk memilih ketua umum Partai Demokrat pengganti Anas. Saat itu, ada beberapa calon yang dianggap tepat untuk menggantikan Anas, di antaranya Marzuki Alie, Hadi Utomo, Edhie Baskoro Yudhoyono, Jero Wacik, dan Syariefuddin Hasan.

Baca juga: Bebas dari Lapas, Anas Urbaningrum Langsung Lempar Psywar: Saya Tidak Mati Membusuk

Akhirnya, SBY kembali terpilih menjadi ketua umum Partai Demokrat menggantikan Anas. Namun SBY saat itu masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, sehingga ia tidak menjalankan roda organisasi partai.

Anas akan bebas bersyarat pada Selasa (11/4/2023) dari Lapas Sukamiskin, Kota Bandung sekitar pukul 14.00 WIB. Jelang bebas, kondisi kesehatan mantan ketua Partai Demokrat itu disebut dalam kondisi sehat.

baca juga: Disambut Loyalis, Anas Urbaningrum Resmi Bebas dari Lapas Sukamiskin

“Alhamdulillah mas Anas sehat, jadi sehari menjelang mas Anas merdeka kondisinya sehat,” ujar adik Anas Urbaningrum Anna Lutfie seusai menjenguk Anas di Lapas Sukamiskin, Senin (10/4/2023).

Ia mengaku berbincang ringan dengan kakaknya tentang makanan di Blitar yang akan dimakan setelah bebas. “Makanan pertama setelah merdeka, Insya Allah kalau di Blitar memang ada makanan khas ya namanya,” katanya.

Sejumlah persiapan administratif, ia mengatakan telah dilakukan. Selain itu, kakaknya tersebut akan menyampaikan pidato di hadapan ribuan simpatisannya yang akan menyambut.

“Besok (hari ini) itu dijadwalkan pukul 14.00 WIB mas Anas sudah ada di lapangan ini (depan gerbang lapas). Jadi ada beberapa agenda di sini, yang utama tentu ada pidato dari mas Anas di hadapan para saudara, sahabat, teman-teman aktivis,” katanya.

Mereka, Lutfie mengatakan akan ikut menyambut dan menjemput Anas kurang lebih 2 ribu orang. Setelah itu, Anas bersama rombongan akan bergerak ke rumah makan di Cinunuk untuk buka bersama dan tarawih.

“Kemudian di situ ada diskusi-diskusi sampai pukul 21.00 WIB malam lalu bergerak menuju Blitar. Karena mas Anas ingin bisa langsung sungkem minta doa ibu yang ada di Blitar,” katanya.

Ia mengatakan sejumlah tokoh politik akan menghadiri diskusi termasuk lintas organisasi. Ke depan, Anas akan lebih banyak berkegiatan di Jakarta sebab masih terdapat tiga bulan wajib lapor ke balai pemasyarakatan (bapas).

“Berkegiatan Insya Allah banyak di Jakarta ya, karena masih ada tiga bulan untuk wajib lapor,” katanya.

Koordinator Nasional Sahabat Anas Urbaningrum Rahmad mengatakan persiapan penyambutan kebebasan Anas di Lapas Sukamiskin Bandung sudah 100 persen. Ia mengatakan, Anas akan keluar dari lapas pukul 14.00 WIB.

“Insya Allah untuk persiapan besok sudah 100 persen, jadi Mas Anas besok dijadwalkan akan bebas dari Lapas Sukamiskin pukul 14.00 WIB siang dan acara pelepasan di dalam lapas terus keluar,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (10/4/2023).

Massa yang akan datang menyambut Anas, ia mengatakan akan dibagi. Mereka yang datang dari arah timur Bandung diarahkan ke Rumah Makan Ponyo termasuk yang datang dari arah Barat Bandung.

“Kita arahkan ke sana di rumah makan Ponyo lebih luas. Lagi pula di Sukamiskin mas anas hanya akan memberikan pidato ditutup doa selanjutnya ke rumah makan Ponyo,” katanya.

Di sana, ia mengatakan selain berbuka bersama dilanjutkan tarawih. Terkait dengan isi pidato yang akan disampaikan Anas, Rahmad mengaku hanya Anas yang tahu dan dipastikan terdapat kejutan.

“Terkait isi pidato mas Anas yang tahu yang jelas di pidato akan ada kejutan,” katanya.

Saat ditanya lebih lanjut terkait isi pidato apakah akan membahas Partai Demokrat, ia meminta untuk menunggu besok. Namun, Rahmad memastikan Anas tidak memiliki urusan dengan Partai Demokrat atau AHY hanya dengan Susilo Bambang Yudhoyono.

“Kalau mas Anas tidak punya urusan dengan Demokrat, dengan AHY. Mas Anas punya urusan dengan pak SBY. Kita lihat besok (pidatonya), ungkapnya. (Republika/sn03)

Previous articleAda Apa? Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan
Next articlePanggung Pidato Disiapkan Menjelang Anas Keluar Lapas Sukamiskin
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.