Home Berita Gubernur Jawa Timur, ibu Khofifah Terima Audiensi YAICI Upayakan Indonesia Bebas Gizi...

Gubernur Jawa Timur, ibu Khofifah Terima Audiensi YAICI Upayakan Indonesia Bebas Gizi Buruk

Ibu Khofifah bersama Ketua YAICI Arif Hidayat

Jakarta, Sumbawanews.com.- Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa menerima audiensi dari Yayasan Abhipraya Cendikia Indonesia (YAICI) terkait advokasi mengenai susu kental manis yang berlangsung di Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur di jalan Pasuruan, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020) malam.

Ditengah-tengah kesibukan roadshownya dalam kunjungan ke Jakarta untuk sinergi proyek Perpres 80/2019 dengan berbagai instansi/lembaga kementerian dalam RPJM 2020. Ibu Khofifah mengapresiasi apa yang telah berjalan dan dilakukan Yayasan Abhipraya Cendikia Indonesia bersama Muslimat NU dalam mengedukasi masyarakat perihal cara penggunaan susu kental manis yang benar.

“Yang penting ini edukasi ini sudah berjalan,” ujar ibu Khofifah Indar Parawansa.

Sementara itu, Ketua Harian Yayasan Abhipraya Cendika Indonesia (YAICI) Arif Hidayat bahwa terjadi mispersepsi atau kesalahan pandangan masyarakat akan susu kental manis (SKM) sebagai minuman yang bergizi tinggi.

“Ini mispersepsi yang terjadi di masyarakat, yang beranggapan bahwa SKM adalah minuman susu. Padahal kenyataannya, kandungan protein dalam susu sangat sedikit. Justru kandungan gula dalam SKM mencapai lebih dari 50 persen,” ujar Arif

SKM dianggap sebagai minuman susu yang bisa dikonsumsi setiap hari. Padahal sejatinya susu kental manis adalah pelengkap makanan.

Ia juga menceritakan terlebih di wilayah Madura budayanya kalau dikasih SKM adalah minuman mewah. Padahal telah keluar surat edaran dari BPOM bahwa SKM bukan produk susu. SKM juga mengakibatkan obesitas dan diabetes tinggi.

“Karena selama ini masih ada celah dalam hal pengawasan. Ada di beberapa supermarket display SKM disetarakan dengan susu UHT,” lanjut Arif.

Pihaknya juga kerap kali mengadakan edukasi mengenai cara penggunaan susu kental manis yang benar di berbagai daerah, yaitu sebagai tambahan perisa dalam makanan.
Tahun ini juga YAICI akan melanjutkan sosialisasi di lima wilayah di Indonesia yaitu, Yogyakarta, Medan, Kendari, Sorong dan Indramayu. “Sosialisasi ini berdasarkan survei yang masuk dengan tingkat gizi buruk yang tinggi,” paparnya.

YAICI berharap kerjasama yang sudah terjalin selama tiga tahun bersama Muslimat NU tetap terus berjalan. Karena Muslimat NU punya nama besar dan kader yang solid untuk menyebarkan informasi guna mengedukasi masyarakat.(sn01)

Previous articleSatgas Yonif RK 136/TS Bantu Warga Bangun Rumdis Guru di Desa Lisabata Maluku
Next articleSatgas Pamtas RI-PNG Yonif 411 Kostrad Berikan Bantuan Jamban Untuk Warga Perbatasan