Home Berita Ganjar Klaim Kematian Ibu dan Anak Menurun, Warganet: Justru Angka Tinggi di...

Ganjar Klaim Kematian Ibu dan Anak Menurun, Warganet: Justru Angka Tinggi di Jateng

Berdasarkan data, AKI/MMR Jateng 2022 adalah 84,6 per 100.000 kelahiran hidup atau 485 kematian. Sementara berdasarkan standar SDG’s itu 70 per 100.000 angka kelahiran hidup. Yes, AKI/MMR Jateng turun dari tahun 2021, tapi dengan AKI/MMR Jateng yang masih tinggi dari standar SDG’s

Jakarta, Sumbawanews.com.- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengklaim dirinya sebagai Gubernur Jateng bisa mengurangi angka kematian ibu dan bayi selama dirinya menjabat Gubernur Jateng. Klaim ini langsung dibantah oleh warganet dengan menampilkan grafik (Maternal Mortality Rate/MMR) yang masih tinggi di Jateng.

“Alhamdulillah mampu mengurangi angka kematian ibu dan anak. Bahkan stunting juga bisa kita cegah dengan program ini,” ungkap Ganjar Pranowo melalui akun twitter @ganjarpranowo, dikutip Sumbawanews.com, Selasa (09/05/2023).

Baca juga: Ngalap Berkah Bung Karno, Ganjar Cuci Muka Air Sumur Jobong Peninggalan Majapahit di Surabaya

Menurut Ganjar, pihaknya harus memberi perhatian terhadap calon bayi yang masih dalam kandungan, “Ibarat kata, semua warga Jawa Tengah kita beri perhatian baik yang masih ada di dalam kandungan maupun mereka yang yang sudah meninggal,” terangnya.

 


Ditegaskan, kebutuhan gizi juga harus dipenuhi, “bagi yang masih di dalam kandungan mereka perlu kita pastikan kesehatan dan kebutuhan gizinya. Karena cuma dengan itulah kita akan memiliki generasi penerus yang berkualitas,” papar Capres yang diusung PDIP ini.

Baca juga: KPK Harap Tangkap Tangan Rektor Unila Tidak Terjadi di UNS

Ganjar juga menginformasikan selama ini ada peran kepada desa dan bidan dalam melakukan pendampingan, “Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng ini kita fokuskan ke sana. Dibantu temen-temen kepala desa dan bidan serta kader kesehatan, yang setiap hari melakukan pendampingan. Maturnuwun nggih bapak ibu. Jangan lupa panjenengan juga harus jaga kesehatan agar kita bisa bersama-sama menyiapkan masa depan yang gemilang,” pungkasnya.

Sementara, akun twitter Munir @Munir_Timur memaparkanb data bantahan atas klaim ganjar, “izin komen dikit dong pak Bacapres. Sebenarnya saya emoh komen-komen bapak, karena para Buzer itu pasti bilang, nyinyir lah, benci lah apalah. Padahal mereka komen Bacapres lain dari jelang beduk subuh hingga ketemu Isya boleh-boleh saja.” tulis Munir.

Baca juga: Asosiasi Ahli Pidana Indonesia Desak Penyimpangan UNS di Usut Tuntas

Dilanjutkan, tapi bapakkan Bacapres, wajar dong, kami akar rumput ini bolak-balik komen bapak. Karena bila terpilih, bapak akan pimpin satu Indonesia. Bukan gampang pimpin Indonesia segede ini.

“Okelah, bapak posting Jawa tengah beri perhatian yang baik pada ibu-ibu hamil. Tapi bapak punya tugas masih berat. Dari data Angka Kematian Ibu/AKI (Maternal Mortality Rate/MMR) Jateng itu masih masih tinggi bila standarnya data SDG’s,” paparnya.

Baca juga: Staf Ahli Hukum MWA: Pelantikan Sepihak Rektor UNS Cacat Hukum, MWA Tidak Pernah Melakukan Kecurangan

Dijelaskan Munir, angka stunting diwilayah masih sangat tinggi, “apalagi bapak bila terpilih sebagai presiden, bapak akan urus juga kami di NTT yang angka kematian ibu melahirkan dan stunting masing tinggi. Ini bukan pekerjaan ringan pak, bapak tau itu,” tambahnya.

Berdasarkan data, AKI/MMR Jateng 2022 adalah 84,6 per 100.000 kelahiran hidup atau 485 kematian. Sementara berdasarkan standar SDG’s itu 70 per 100.000 angka kelahiran hidup. Yes, AKI/MMR Jateng turun dari tahun 2021, tapi dengan AKI/MMR Jateng yang masih tinggi dari standar SDG’s, menurutku bapak belum maksimal dalam soal ini.

Baca juga: Diduga Oknum Dirjen Dikti Terlibat, Persetujuan Anggaran 34 Miliar UNS di Setujui Sepihak

Diungkapkan, meskipun tidak apple to apple bila dibandingkan dengan Jakarta, “boleh dong kita lihat capaian DKI Jakarta. Provinsi dengan AKI/MMR terendah pada tahun 2022 adalah DKI sebesar 48 per 100.000 kelahiran hidup di bawah standar SDG’s,” ungkapnya.

Selain itu, menurutku pak, perhatian terhadap ibu hamil itu juga dilihat dari angka stunting. Karena stunting berkaitan dengan malnutrisi dalam jangka panjang yang bisa terjadi sejak bayi masih di dalam kandungan atau pada masa pertumbuhan anak.

Baca juga: Ganjar Gencar Kampanye, Warganet: Mana Bawaslu, Tidak Berkutik!

Dari data Kemenkes 2022, angka stunting Jateng itu termasuk tinggi di daratan Jawa lo pak. Lebih tinggi dari Jatim, Jabar, Jateng dan DKI. Itu artinya, output perhatian bapak dalam soal ini belum optimal.

“Inikan terkait dengan persiapan generasi kita ke depan pak. Kalau stunting-nya masih tinggi, akan berdampak ke perkembangan kognitif dan produktivitas generasi kita pak. Wallahu’alam,” pungkas Munir.(sn01)

Previous articleSatgas Yonif 143/TWEJ Salurkan Bantuan Dari Mabes TNI Bagi Siswa SD di Papua
Next articlePB KMTI Desak Presiden Beri Gelar Pahlawan Nasional Untuk Syekh Sulaiman Arrasuli
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.