Teheran, sumbawanews.com – Presiden Iran, Ebrahim Raisi dalam pidato Nowruz, Rabu (22/03) menegaskan, dalam bidang politik luar negeri, Iran menggunakan diplomasi seimbang. Sekian itu juga menggunakan kebijakan kebangkitan bertetangga dan kawasan.
“Pendekatan pemerintah sejak awal adalah “diplomasi seimbang” dan “kebangkitan kebijakan ketetanggaan dan kawasan”. Tahun 1401 adalah tahun hasil kebijakan ini; Tentu saja, sejak Agustus 2021, rencana dan perjalanan kami dimulai dalam kerangka ini, tetapi hasilnya menjadi jelas bagi orang-orang terkasih kami di tahun 1401,” ucapnya.
Diungkapkan, “Diplomasi seimbang” berarti, Orang tidak menunggu negara-negara yang ragu untuk bekerja sama dengan Iran. Penundaan di dunia baru dan tatanan baru menyebabkan negara kehilangan peran dan posisinya.
Posisi Iran di kawasan merupakan posisi strategis dan tak tergantikan. Salah satu ciri penting tatanan dunia baru adalah pengalihan kekuasaan ke benua Asia. Peran dan hegemoni Amerika di dunia semakin menurun.
Di antara rencana strategis pemerintah di tahun baru adalah menggunakan posisi unik dan strategis Iran. Dan mengaktifkan rute “Utara-Selatan” dan “Timur-Barat” untuk mencapai tempat di tingkat negara besar Iran dalam orde baru.
“Kebijakan lingkungan yang hasilnya semakin nyata bagi orang-orang terkasih kita hari ini adalah salah satu agenda utama pemerintah sejak hari pertama,” ucapnya. (Using)