Home Berita Cawe-Cawe dalam Pilpres, Demokrat Tabuh Genderang Perang Lawan Presiden Jokowi

Cawe-Cawe dalam Pilpres, Demokrat Tabuh Genderang Perang Lawan Presiden Jokowi

Tangkapan layar video Demokrat melawan

Jakarta, Sumbawanews.com.- Sikap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk cawe-cawe atau ikut campur dalam politik menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 membuat murka Partai Demokrat dan menabuhkan genderang perang terhadap sang Kepala Negara.

Hal itu terlihat dalam sebuah video dari akun 14#RepublikDagelan @panca66 yang viral di jagat maya, Kamis (1/6/2023).

Baca juga: Kabar MA Bakal Kabulkan PK KSP Moeldoko, SBY ke Kader Demokrat: Jika Keadilan tak Datang, Kita Berhak Memperjuangkannya

 

Baca juga: Modifikasi Lambang Garuda oleh Capres, Apa Boleh? Ini Ketentuannya

Video dengan latar nama ‘Jiwa Demokrat’ lengkap dengan lambang Partai Demokrat ini berisi narasi-narasi yang mengisyaratkan partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertekad melawan keinginan Presiden Jokowi.

“Iya adalah Ken Arok yang siap2 mengasah dendam untuk menusuk sang majikan Tunggul Ametung!!!,” tulis akun tersebut dalam narasi video.

Berdasarkan video dengan durasi kurang lebih dua menit itu, Jokowi dinilai sudah terang-terangan, menunjukkan kedigdayaannya untuk mengondisikan Pilpres 2024 demi kemenangan dirinya sehingga disebut siap melakukan kegilaan apa pun untuk itu.

Baca juga: Viral! Modifikasi Burung Garuda Oleh Tiga Capres, Warganet: Ganjar Paling Buruk

“Dan ini sudah menjadi kasak-kusuk di lingkar dalam kekuasaan. Apalagi Presiden Jokowi sudah mengeksplisitkan, bahwa dia akan cawe-cawe dalam pilpres nanti,” demikian salah satu narasi dalam video berjudul ‘Main Ancur-Ancuran’ tersebut dikutip Sumbawanews.com, Ahad (4/6/2023).

Lebih lanjut, narasi dalam video yang sebagian besar menampilkan gambar Presiden Jokowi ini antara lain menyatakan, ucapan Jokowi akan cawe-cawe dalam pilpres itu merupakan pernyataan simbolik yang dilemparkan ke seluruh perangkat kekuasaan bahwa di pemilu nanti ia tidak takut melawan siapa pun.

Baca juga: Serang Anies Melalui Simbol Garuda Ucapan Hari Lahir Pancasila, BuzzeRp Bungkam Terkait Modifikasi Garuda dari Ganjar –  Prabowo

“Dia tak mau berspekulasi selama kekuatan pro perubahan masih terbuka pintunya untuk ikut kontestasi di pilpres ini, selama itu pula kekuasaannya belum aman. Sekalipun seluruh calon Plt Kepala Daerah sudah meneken sumpah tegak lurus padanya, juga sekalipun seluruh perangkat hukum sudah berada utuh di tangannya. Karena ia tahu bahwa ia dikelilingi oleh Yudas Iskariot. Ia sebenarnya sadar, menaklukkan politisi dengan ancaman, sama saja mengasuh para penghianat,” lanjut narasi dalam video.

Selanjutnya, narasi di video itu juga menyinggung hubungan Jokowi dengan Megawati Soekarnopoetri selaku Ketua Umum PDI-Perjuangan. Suara yang terdengar dari video itu menganggap Jokowi sebagai Ken Arok karena dianggap sedang bertikai dengan Megawati.

Baca juga: SBY Turun Gunung Dukung Anies, Muslim Arbi: Jokowi Kewalahan

“Ia kini adalah Ke Arok yang sedang mengasah dendam untuk menusuk Tunggul Ametung sang majikan. Tak ada pilihan lain, dia harus menguasai seluruh partai, semua partai koalisi harus sujud di kakinya,” ujar pria yang mengemukakan narasi.

Presiden Jokowi juga disebut sedang mengatur agenda untuk merampas Partai Demokrat, demi menutup pintu bagi lawan-lawan politiknya.

“Tentu para brutus Istana itu terus menjilat dirinya bahwa situasi akan aman terkendali atas apa pun yang dilakukan Presiden, karena mereka sudah menaklukkan semua kekuatan. Apalagi BLT sudah disiram merata ke seluruh pelosok negeri, dijamin rakyat tak akan mau repot urusan politik. Kalau pun terjadi riuh hanyalah riak-riak kecil,” sambung narasi itu lagi.

Baca juga: Jokowi Ikut Cawe-Cawe Pilpres, Muslim Arbi: Pemilu Akan Curang

Pria yang melontarkan narasi lalu menyebut hal itu merupakan suara kader Partai Demokrat. Alarm disebut sudah menyala, tanda-tanda darurat dan demokrasi sudah di depan mata serta tak boleh disepelekan. Sebab, rakyat dinilai menghadapi rezim yang lebih buruk dari Orde Baru. Bahkan, terlontar pernyataan pemerintahan Presiden Jokowi sebagai rezim yang tak terpikir untuk meletakkan kekuasaan.

Baca juga: CERI: Kebutuhan Pasir Laut Untuk Infrastruktur dan Reklamasi Dalam Negeri Tak Tergantung PP Nomor 26 Tahun 2023

Hal itu dinyatakan bukan pernyataan hiperbola. Pasalnya, kenyataan politik dalam Istana dianggap jauh lebih brutal dari yang tampak.

“Bertindaklah! Bergeraklah! Salam Perubahan dari kami, kader Partai Demokrat,” demikian akhir narasi dalam video. (sn03)

Previous articlePanglima TNI Gelar Reuni 35 Tahun Andalan 88
Next articleMiris! DPR Temukan WNA Punya KTP Indonesia hingga Jualan di Pasar
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.