Jakarta, Sumbawanews.com.- Bazar ramadan seharusnya menjual makanan dan minuman halal, namun di tempat ini ada penjual sate babi. Pengunjung muslim ini pun protes karena menganggap hal itu tidak patut.
Bazar ramadan jadi incaran muslim dimanapun untuk mencari aneka menu buka puasa. Dinamakan ‘ramadan’, sudah sepatutnya makanan dan minuman yang ditawarkan halal dan aman dikonsumsi muslim.
Baca juga: Menikmati Tadabbur Alam, Sahur dan Bershalawat Bulan Ramadhan di Glamping Puncak Bogor Cipanas
Sayangnya hal itu tidak tercermin pada bazar ramadan di Singapura ini. Mengutip World of Buzz (29/3), di Bazar Raya Utara kawasan Marsiling, tampak ada penjual sate babi.
Penjual tersebut memajang spanduk menu di depan gerainya. Terlihat ada logo babi dan nama menu yang ditawarkan yaitu Moo-Ping alias Pork Stick. Harga per buahnya SGD 2 dan ada pilihan menu nasi ketan juga.
Baca juga: Ini Dia Isi Obrolan Podcast Haris Azhar dan Fatia yang Bikin Lord Luhut Emosi
Seorang pengunjung bazar ramadan itu, Shaa, mengunggah temuannya ke media sosial. “Sungguh, jika kamu ingin mengadakan bazar ramadan, bukankah semua menu harusnya halal atau dijual muslim? Saya menyangka semua menu di sana halal” tulisnya.
baca juga: Nasi Bungkus Daun Pisang “Puncak Daun” Aroma Daun Menyengat Hingga Santapan Terakhir
Unggahan inipun mendapat sorotan netizen, termasuk pihak terkait. Beruntung Kantor Konstituensi Marsiling cepat mengambil tindakan atas adanya penjual sate babi di bazar ramadan.
Mereka telah menghubungi penyelenggara Bazaar Raya Utara. Penjual yang menawarkan menu daging babi pun diminta untuk menghentikan penjualan.
Baca juga: Kasus Ekspor Emas Rp 189 Triliun di Bea Cukai, Ini Kata Kemenkeu
“Langkah korektif segera untuk menghentikan penjualan daging babi telah diambil, dan kami akan berusaha untuk mencegah terulangnya di masa depan,” kata pihak Kantor Konstituensi Marsiling.
Baca juga: Indahnya Ramadhan di Elelim, Warga Masyarakat Ajak Satgas YR 142/KJ Berbuka Bersama
Melihat unggahan di grup Facebook Marsiling: Komunitas Kita, Rumah Kita, Konstituensi, mereka mengatakan akan selalu berusaha memberikan pengalaman ramadan terbaik kepada semua pengunjung sebanyak mungkin.
“Ini termasuk pertunjukkan selama akhir pekan serta kios halal/Muslim dan non-halal untuk melayani semua penduduk,” tulis pihak mereka.
Baca juga: Ada Apa? Viral Komisaris PT AP II Lapor Denny Siregar Usai Pecat Tiga Pegawai Avsec
Singapura memang dikenal sebagai negara multiras, namun sebagian besar netizen setuju bahwa sebuah tempat tidak boleh diberi label Bazaar Ramadhan jika masih menjual daging babi atau minuman alkohol. Banyak netizen juga setuju kalau tempat itu seharusnya disebut “Pasar Malam Marsiling” saja.
Sebelumnya kisruh di bazar ramadan juga terjadi di Malaysia. Beberapa netizen mengeluhkan harga menu yang mahal, namun porsi dan kualitasnya tidak sepadan.(sn01)