Jakarta, Sumbawanews.com. – Wakil Ketua KPK Alexander Marwata membenarkan dirinya satu angkatan dengan mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alum Trisambodo di STAN. Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) meminta Alexander tak ikut satupun rapat terkait Rafael Alun demi menghindari konflik kepentingan.
“Satu, itu adalah Pak Alex Marwata tidak ikut rapat apapun yang menyangkut Rafael. Karena apa? Itu akan menjadi kan lembaga seperti tersandera atau apapun yang memungkinkan konflik kepentingan,” kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman saat dihubungi, Kamis (16/3/2023).
Baca juga: Pakai Nama Istri, Pegawai Pajak Miliki Saham di 280 Perusahaan
“Jadi, selain menyatakan declaire dia kenal dan punya kekerabatan artinya kenal akrab karena satu sekolah satu angkatan, kenal baik, tidak cukup hanya menyatakan itu aja. Justru Pak Alex harus mengabsenkan diri, jadi tidak ikut semua rapat-rapat yang menyangkut terkait dengan Rafael, jadi itu paling fair caranya tidak ikut,” tambahnya.
Boyamin mengatakan Alexander disarankan tidak mengikuti rapat penyelidikan hingga gelar perkara. Dia juga meminta Dewan Pengawas (Dewas) KPK untuk turut memantau hal ini.
“Kedua ya Dewan Pengawas ya harus memantau terus proses-prosesnya, apalagi ini rakyat sangat menunggu proses kelanjutannya berharap betul jika KPK menemukan dua alat bukti dan sudah yakin unsurnya ya segera naik penyidikan dan menetapkan tersangka siapapun itu,” katanya dikutip dari detiknews.
baca juga: PPATK Blokir Rekening Pejabat Pajak Rafael Alun, Punya 40 Rekening Senilai Rp500 Miliar
“Ya peran Dewas sangat diperlukan untuk memantau karena ini ada sesuatu yang berbeda dari biasanya. Jadi bukan sekadar hanya Pak Alex mengatakan tidak akan terpengaruh dan sebagainya, secara psikologis pasti terpengaruh, itu omong kosong kalau tidak terpengaruh, karena pernah kenal akrab,” sambungnya.
Lebih lanjut, Boyamin juga mengungkit pernyataan Alexander soal membiarkan pegawai Ditjen Pajak memiliki motor gede (moge). Hal itu katanya yang menjadi salah satu indikasi adanya konflik kepentingan antara Alexander dan Rafael Alun.
“Dan Pak Alex pernah declaire ini yang menjadikan agak bias itu ketika Pak Alex Marwata mengatakan bahwa pegawai Pajak boleh aja punya moge, karena tunjangan kerjanya di atas seratus juta. Nah kalau itu ngomong dalam keadaan umum gapapa, tapi ini kan bersamaan dengan kasus Rafael, nah ini kan seperti sudah pembuktian bahwa Alex menjadikan tidak netral,” ujarnya.
“Karena dulu-dulu nggak pernah ngomong gitu, bahkan dua kali jadi pimpinan KPK, apakah Pak Alex pernah ngomong bahwa pegawai negeri boleh punya mobil mewah, punya moge atau rumah mewah kan nggak ada, tiba-tiba kok ngomong pada saat ini. Jadi seakan-akan tanda kutip seperti membela,” tambahnya.
Respons Alex
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata membenarkan informasi yang menyebut dirinya satu angkatan dengan mantan pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo di STAN. Alexander menjamin penyelidikan KPK soal dugaan korupsi Rafael Alun berjalan profesional.
“Penyelidik atau penyidik KPK profesional. Pimpinan tidak akan intervensi,” kata Alexander kepada detikcom, Kamis (16/3).
Alexander juga menyatakan telah menyampaikan kepada pimpinan KPK lain bahwa dirinya kenal baik dengan Rafael Alun. Dia mengatakan hal itu tak akan mempengaruhi proses penyelidikan.
“Dalam rapat membahas perkara RAT pun sudah saya sampaikan kalau saya kenal baik dengan yang bersangkutan. Sebelum perkara RAT, ada tiga orang teman angkatan saya yang diproses di KPK di era kepemimpinan sebelumnya,” ujarnya.(Dtk/sn02)