Home Berita Belahan Dunia Krisis Pangan dan Kelaparan, Mentan: Jangan Pangan Dipolitisasi

Belahan Dunia Krisis Pangan dan Kelaparan, Mentan: Jangan Pangan Dipolitisasi

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, pangan merupakan persoalan bersama dan persoalan dunia. Persoalan pangan merupakan persoalan strategis, dan tidak untuk dipolitisasi.

“Pangan ini strategis, jangan bermain-main. Jangan ini dipolitisasi. ini maslah kita bersama, ini masalah dunia,” kata Mentan.

Baca Juga: Sambangi NTB, Mentan Bawa Rp300 Milliar

Ia mengungkapkan, saat ini diberbagai belahan dunia sedang terjadi krisis pangan. Dan setidaknya terdapat 375 orang dan 10 negara sedang kelaparan.

Sedangkan di Indonesia saat ini terjadi Gorila El Nino atau El Nino tertinggi. Sehingga potensi kekerinan bukan hanya terjadi di Kabupaten Sumbawa, namun juga terjadi di daerah lain di Indonesia.

Baca Juga: Bupati Sumbawa ke Mentan: Sumbawa Lumbung Ternak Nasional

“Kami keliling, kami khawatir dengan itu. Pertanian tidak perlu diperdebatkan. (Pangan) bukan untuk diperdebatkan, (tatapi) untuk dikerjakan. Jangan ingin provokasi sektor pertanian,” jelas Andi Amran.

Menurutnya, persoalan pangan akan menjdi sulit dan rumit jika didiskusikan oleh orang-orang yang tidak memahami persoaan tertanian. “Yang sulit sekarang adalah yang tidak paham masalah pertanian, diskusi masalah pertanian. Disitu masalah besarnya. Seakan-seakan mereka lebih tahu tentang pertanian,” ujar menteri. (Using)

Previous articleBangun Kerja Sama Dengan Insan Pers dan Komunitas, Kapuspen TNI Kunjungi Stasiun TVRI
Next articleKapuspen TNI Kunjungi Divisi Humas Polri Perkuat Sinergitas
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.