Home Berita Barat Dinilai Sembrono, Rusia Terus Interaksi Dengan Mahmoud Abbas

Barat Dinilai Sembrono, Rusia Terus Interaksi Dengan Mahmoud Abbas

Moscow, sumbawanews.com – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia, Maria Zakharova, Seni (20/02) waktu setempat menegaskan, dilihat dari laporan yang masuk, Barat melanjutkan dengan cara sembrono saat berusaha untuk “membangun kembali” Timur Tengah. Materi yang diterbitkan di Le Figaro Prancis telah menarik perhatian Rusia.

“Dengan dalih menghidupkan kembali peran Paris dalam proses penyelesaian Timur Tengah, kepemimpinan Prancis telah menginstruksikan pejabat tinggi dinas diplomatik dan badan intelijen negara itu untuk memilih seorang kandidat untuk menggantikan Presiden Palestina saat ini, Mahmoud Abbas,” ucapnya.

Dikatakan, Istana Elysee memutuskan untuk menempuh jalur perubahan rezim di Palestina. Melihat manipulasi ini hampir sebagai obat mujarab untuk mencapai penyelesaian Palestina-Israel. Kami yakin bahwa konstruksi mental semacam itu mengungkap kesalahpahaman mendasar tentang realitas regional.

Sementara itu, kita semakin sering mendengar tentang rencana Prancis, sejumlah negara Eropa lainnya, dan pejabat UE untuk membangun format kolektif, yang fungsinya akan menggantikan satu-satunya mekanisme dukungan diplomatik yang sah untuk proses penyelesaian Timur Tengah, yaitu kuartet mediator internasional Timur Tengah (Rusia, Amerika Serikat, Uni Eropa dan PBB) yang disetujui oleh keputusan Dewan Keamanan PBB. Taktik ini menunjukkan bahwa Paris dan ibu kota Eropa lainnya enggan untuk belajar dari kesalahan mereka sendiri. dan lebih memilih untuk melanjutkan jalan destruktif menuju destabilisasi lebih lanjut di Timur Tengah.

Upaya orang-orang Eropa yang rajin meniru metode militer-politik yang digunakan Amerika Serikat mendapat kecaman di kawasan. “Semua orang mengingat dengan sangat baik konsekuensi dari operasi sembrono di Irak dan Libya yang menyebabkan jutaan korban, penderitaan manusia yang tak terhitung, krisis migrasi dan kemanusiaan, fragmentasi wilayah negara-negara ini, melemahnya kenegaraan di sana, penurunan tajam dalam situasi keamanan dan maraknya terorisme di kawasan tersebut. Hanya operasi militer Rusia melawan ISIS di Suriah yang mencegah kekacauan di negara Arab itu,” ujar dia.

Dan Jika pemain Barat benar-benar tertarik untuk memperbaiki situasi di sekitar konflik Palestina-Israel dan melanjutkan proses perdamaian, maka alih-alih pernyataan profil tinggi untuk menutupi eksperimen mereka untuk menyingkirkan pemimpin yang tidak menyenangkan, mereka akan lebih baik memulai dengan pengakuan Negara. Membantu Palestina mencapai rekonsiliasi nasional dan melakukan upaya untuk mengimplementasikan keputusan internasional yang diadopsi sebelumnya.

Federasi Rusia akan terus berinteraksi dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, yang merupakan pendukung setia penyelesaian negosiasi konflik dengan Israel. “Tidak ada yang bisa membuat keputusan untuk rakyat Palestina. Kami akan terus membantu mendorong kondisi yang diperlukan untuk mengatur ulang dialog politik antara Palestina dan Israel pada berbagai masalah status akhir sesuai dengan kerangka hukum yang diakui secara internasional untuk proses penyelesaian Timur Tengah, termasuk Inisiatif Perdamaian Arab,” ucapnya. (Using)

Previous articleUpdate Gempa Turki : Setelah Gempa 6,4 SR di Hatay Tercatat 90 Susulan, 6 Orang Tewas
Next articleKetum Demokrat Akan Menerima Kunjungan Ketum Nasdem
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.