
Cianjur, Sumbawanews.com. – Bangunan pondok pesantren Al-Ittihadiyah di Kampung Kubang, Desa Kubang Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, ludes terbakar, pada Rabu (18/10/2023) malam. Diduga kebakaran tersebut dipicu api dari tungku masak
Rendi M (40), warga sekitar mengungkapkan, kobaran api pertama kali terlihat pada pukul 19.10 WIB dari bagian dapur ponpes.
Tidak lama kobaran api merembet ke kobong atau asrama santriwati. Bangunan kobong yang didominasi kayu membuat api cepat membesar dan menghanguskan seluruh bangunan.
“Pertama kali terlihat api sudah membesar dari bagian dapur yang memang berdekatan dengan Kobong santriwati. Langsung merembet ke kobong santriwati, karena bangunannya berbahan dasar kayu sehingga kobaran api cepat membesar,” kata Rendi, Rabu (18/10) dikutip Sumbawanews.com dari Detik Jabar.
Baca juga: Bakal Dampingi Prabowo, Erick Thohir Urus SKCK dan Surat Tak Pernah Dipidana untuk Syarat Cawapres
Menurut dia, para santri dibantu warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Kebakaran pun berakhir usai seluruh bagian kobong hangus.
“Pada akhirnya padam dengan sendirinya karena seluruh bangunan sudah hangus. Baru api-api kecilnya dipadamkan agar tidak kembali merembet ke bangunan lain di dekatnya. Api padam sekitar pukul 22.00 WIB,” jelas Rendi.
Tidak ada korban dalam kejadian tersebut, sebab para santri tengah mengaji di bangunan lain. Tetapi bangunan asrama dan barang berharga ludes.
“Korban tidak ada, karena memang sedang sepi kobongnya. Para santri sedang ngaji. Tapi barang berharga semuanya hangus,” tuturnya.
Dia mengatakan kebakaran diduga dipicu api dari tungku masak di dapur. Hal itu diperparah dengan ledakan dari tabung elpiji 3 kilogram.
“Dugaan dari tungku, karena memang seringnya tidak dipadamkan. Merembet ke kayu bayar dan bahan mudah terbakar lainnya. Kemudian diperparah gas yang meledak karena kebakaran. Di dapur itu juga kan ada tabung gas. Sempat terdengar suara ledakan juga,” papar Rendi.
Di sisi lain, Sekretaris Desa Kubang Andi Muhammad, mengatakan sebanyak 60 santriwati yang tinggal di ponpes tersebut sudah dievakuasi, sebagian bahkan sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
“Untuk santri yang rumahnya dekat sudah dijemput orang tuanya. Sedangkan yang dari luar desa Kubang dievakuasi ke rumah pengurus Ponpes sebelum nanti dipulangkan juga,” pungkasnya. (dtk/sn03)