Washington, DC., sumbawanews.com – Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby, dalam konfrensi pers di Gedung Putih, Kamis (15/08) mengatakan, Pembicaraan terus berlanjut hari ini di Doha.
“Presiden Biden mengarahkan Direktur Burns (William J. Burns – Direktur CIA) dan Brett McGurk (Koordinator Dewan Keamanan Nasional untuk Timur Tengah dan Afrika Utara) untuk berpartisipasi atas nama Amerika Serikat. Mereka saat ini berada di lapangan bekerja sama dengan perwakilan dari Israel, Qatar, dan Mesir. Qatar dan Mesir, pada gilirannya, menjadi penengah dengan Hamas. Dimulainya kembali pembicaraan ini merupakan langkah penting,”
Diungkapkan, menjelang pertemuan ini, fokus pada perincian implementasi kesepakatan. “Kami tidak mengantisipasi hasil pembicaraan hari ini dengan kesepakatan. Bahkan, saya berharap pembicaraan akan berlanjut hingga besok. Ini adalah pekerjaan penting.
Dijelaskan, Kendala yang tersisa dapat diatasi, dan harus mengakhiri proses ini. “Kita perlu melihat para sandera dibebaskan, bantuan bagi warga sipil Palestina di Gaza, keamanan bagi Israel, dan ketegangan yang menurun di wilayah tersebut. Dan kita perlu melihat hal-hal itu sesegera mungkin,” kata dia, juga menambahkan, Gencatan senjata akan terjadi antara Hamas dan Israel.
Hizbullah dan Houthi
Ditambahkan, hingga saat ini masih belum melihat tanda-tanda Hizbullah ingin terju dengan kedua kakinya dan memulai perang baru di garis depan kedua. ‘Sekarang, itu tidak berarti bahwa masih ada ancaman dari Hizbullah. Tentu saja, ada. Mereka terus menembakkan roket ke Israel utara, dan tentu saja kami memantau dan mengawasi setiap partisipasi yang mungkin ingin mereka ambil bagian jika Iran memutuskan untuk menyerang Israel sebagai balasan. Tetapi saya tidak bisa bicara tentang apa yang mungkin atau mungkin tidak dilakukan oleh kedua kelompok itu,” katanya.
Ia mengungkapkan, para pemimpin Hizbullah dan para pemimpin Houthi telah mengatakan bahwa mereka ingin melihat gencatan senjata. Dan mereka mencoba membenarkan serangan yang telah mereka lakukan terhadap Israel sebagai sesuatu yang terkait dengan gencatan senjata.
“Itulah sebabnya mereka melakukannya, untuk mencoba memaksakan gencatan senjata. Jadi orang akan menyimpulkan dari hal itu bahwa, jika ada gencatan senjata di Gaza, mengingat pernyataan publik mereka (Hizbullah dan Houthi) bahwa itu adalah tujuan dan sasaran, mereka juga akan mematuhinya. Namun, kita harus melihatnya,” kata Kirby. (Using)