Home Berita AS Tanggapi Referendum Rusia, Sanksi Entitas Tiongkok dan Situasi Iran

AS Tanggapi Referendum Rusia, Sanksi Entitas Tiongkok dan Situasi Iran

Washington DC., sumbawanews.com – Amerika Serikat, tidak akan mengakui wilayah pedudukan Rusia, sebagai bagian dari Federasi Rusia dari hasil referendum yang dianggap palsu. Dan AS berkomitmen untuk terus mendukung rakyat Ukraina.

“Tentu saja semua opsi tetap ada di meja ketika datang untuk membebankan biaya pada Rusia sebagai tanggapan atas kekejaman dan invasi lanjutannya ke Ukraina, dan tentu saja laporan terbarunya tentang referendum palsu. dan upaya di sekitar aneksasi,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Vedant Patel, Kamis (29/09) waktu setempat.

Ia menegaskan, AS akan mendukung Ukraina dengan berbagai sumberdaya yang dimiliki. “Saya tidak memiliki apa pun untuk dipratinjau sekarang, tetapi saya akan mencatat bahwa kami akan terus menggunakan berbagai alat dan tuas yang kami miliki untuk meminta pertanggungjawaban Rusia dan untuk terus mendukung rakyat Ukraina. Dan kami tidak akan pernah mengakui wilayah itu sebagai wilayah Rusia. Mereka akan selalu menjadi Ukraina dan di Ukraina,” jelasnya.

Tiongkok dan Iran
Departemen Luar Negeri AS juga telah penerapan sanksi terhadap beberapa entitas Tiongkok. “Sanksi, hanya untuk mengambil sedikit langkah mundur bagi mereka yang mungkin tidak tahu apa yang kita bicarakan, hari ini Departemen Luar Negeri memberlakukan sanksi terhadap dua Republik Rakyat Tiongkok. Berbasis entitas, dan Departemen Keuangan menunjuk delapan entitas untuk keterlibatan mereka dalam perdagangan petrokimia Iran. Ini adalah penegakan standar sanksi yang tidak terkait dengan apa pun selain penegakan standar sanksi kami,” ujarnya

Sedangkan terkait situasi di Irak, AS telah mengambil beberapa langkah. “Minggu lalu kami menunjuk polisi moral Iran serta tujuh pejabat keamanan senior Iran yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penindasan kekerasan terhadap protes damai di Iran,” bener Vedant.

Selain itu, imbuhnya, AS juga mengeluarkan General License D-2, yang membuka pintu bagi perusahaan AS untuk menyediakan alat bagi warga Iran biasa. untuk berkomunikasi lebih baik satu sama lain dan dunia luar menggunakan berbagai perangkat lunak dan produk internet. (Using)

Previous articleAS Dukung Upaya Eropa Selidiki Ledakan Pipa Nord Stream
Next articleVladimir Putin Tandatangani Pengakuan Kherson dan Zaporozhye
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.