Washington DC., – sumbawanews.com – Gedung Putih, Rabu (29/03) dalam Pernyataan Bersama Presiden Biden dan Presiden Yoon pada KTT Ketiga untuk Demokrasi menyebutkan, Amerika Serikat dan Republik Korea berbagi ikatan yang dalam. Yang berakar pada nilai-nilai demokrasi kita bersama dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
“Dan kami berkomitmen untuk lebih memperkuat ikatan politik, ekonomi, keamanan, dan antarmanusia yang kuat,” katanya.
Diungkapkan, Sebagai cerminan dari pekerjaan ini, kami berharap dapat menjadi tuan rumah bersama KTT kedua untuk Demokrasi hari ini untuk terus membangun hubungan antar negara demokrasi, sehingga kami dapat memenuhi kebutuhan rakyat kami dan dunia dengan lebih baik. Dan hari ini, kami mengumumkan bahwa Republik Korea akan menjadi tuan rumah KTT ketiga di masa mendatang.
Institusi demokrasi Republik Korea adalah mercusuar kekuatan di Indo-Pasifik dan menunjukkan kepada dunia bahwa demokrasi mendorong kondisi yang diperlukan untuk memupuk keamanan dan kemakmuran yang berkelanjutan. Dalam beberapa tahun terakhir, Republik Korea telah muncul sebagai pemimpin global, sebagian besar karena komitmen abadi rakyat Korea untuk meningkatkan transparansi pemerintahan, memastikan pemeriksaan dan keseimbangan yang efektif, dan mengembangkan undang-undang yang tanggap terhadap kebutuhan publik.
Sejak tahun 2021, proses KTT untuk Demokrasi telah mempertemukan ratusan pemimpin dari pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta yang berkomitmen untuk memperkuat pemerintahan yang demokratis, melindungi hak asasi manusia, dan memajukan pemberantasan korupsi.
Pemerintah yang berpartisipasi telah membuat ratusan komitmen untuk mereformasi undang-undang dan kebijakan, mendukung institusi yang transparan dan akuntabel, dan memberikan dukungan tambahan kepada para reformis, jurnalis, dan aktivis demokrasi. Organisasi non-pemerintah telah menggunakan platform KTT untuk Demokrasi untuk memperluas pekerjaan vital mereka sendiri untuk melindungi yang paling rentan dan meminta pertanggungjawaban pemimpin mereka. Korporasi telah mengambil tindakan untuk meningkatkan ketahanan demokrasi melalui praktik bisnis mereka dan keterlibatan dengan pekerja, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.
Memperkuat tata kelola yang transparan dan akuntabel yang berakar pada persetujuan dari yang diperintah adalah keharusan mendasar di zaman kita. Kerja sama di antara negara-negara demokrasi yang kuat dan tangguh sangat penting untuk mengatasi tantangan terbesar dunia: menjaga keamanan dan kemakmuran bersama, mengatasi krisis iklim, mempromosikan kesehatan global dan kesiapsiagaan menghadapi pandemi, serta memastikan teknologi baru dan yang sedang berkembang bekerja untuk, dan bukan melawan, masyarakat demokratis.
“Kami bangga melanjutkan kerja sama kami untuk memastikan bahwa momentum yang dibangun oleh dua KTT pertama untuk Demokrasi akan berlanjut di masa depan dan mencerminkan kepemimpinan global upaya ini,” ucapnya. (Using)
