Home Berita Anas Bebas Hari Ini, Perseteruan Demokrat vs PKN Mulai Memanas

Anas Bebas Hari Ini, Perseteruan Demokrat vs PKN Mulai Memanas

Jakarta, Sumbawanews.com. – Panas Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Nasional (PKN) jelang bebasnya Anas Urbaningrum. Hal ini lantaran manuver Anas usai bebas hari ini.

Anas disebut punya agenda khusus dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saling debat berawal dari Ketua Bapilu Demokrat Andi Arief menyarankan Anas untuk minta maaf ke SBY usai bebas.

Baca juga: Anas Bebas Besok, Ini Isi Wawancara Eksklusif Tempo di Lapas Sukamiskin Bandung

Ketum PKN Gede Pasek Suardika pun membalas dan meminta sebaliknya. Pasek meminta SBY lah yang justru meminta maaf kepada Anas.

Anas Punya Agenda Khusus dengan SBY
Diketahui, Anas akan menghirup udara bebas hari ini dari Lapas Sukamiskin, Jawa Barat. Usai bebas, Anas akan menyampaikan pidato khusus berisi kejutan.

“Mas AU keluar dari lapas Sukamiskin jam 14.00 WIB, dilanjutkan acara pelepasan oleh kalapas dan pidato Mas Anas yang secara khusus akan disampaikan di hadapan sahabat-sahabat. Selanjutnya semua bergabung di RM Ponyo, Cinunuk untuk acara buka puasa dan silaturahim,” kata Kornas Sahabat Anas Urbaningrum Muhammad Rahmad dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Bakal Seru! Anas Urbaningrum Bakal Bongkar Kasus Hambalang Usai Bebas, Begini Tanggapan Demokrat

Lebih lanjut, Rahmad menyebut Anas Urbaningrum memiliki agenda khusus dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Anas, kata dia, tidak punya masalah dengan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Mas Anas tidak punya urusan dengan AHY tapi memiliki agenda khusus dengan SBY,” ujarnya.

Baca juga: Terkait Pencopotan Brigjen Endar Priantoro dari KPK, Dewas Telah Periksa Sekjen

Andi Arief Sarankan Anas Minta Maaf ke SBY
Andi Arief awalnya mengucapkan selamat kepada Anas yang akan menghirup udara bebas. Dia berharap Anas dapat memulai hidup baru ke depan.

“Di bulan baik ini saya menyampaikan ucapan selamat menghirup udara bebas pada AU. Mulailah hidup baru, hidup yang lebih baik,” kata Andi kepada wartawan, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Viral di Twitter, Akhirnya Muncul Video soal Dokumen KPK Bocor Diduga Libatkan Firli Bahuri

Andi Arief menyebut semua orang memiliki masa kelam dan selalu berkesempatan untuk memperbaiki diri. Dia berharap lingkungan politik Anas usai bebas akan membawa kebersihan hati dan tindakan.

“Semua orang punya masa kelam. Tapi bisa memperbaiki diri kemudian. Lingkungan politik akan menjadi salah satu yang menentukan. Semoga lingkungan politik setelah keluar dari Sukamiskin yang menjadi pilihan adalah yang bersih hati, pikiran dan tindakan,” ujarnya.

baca juga: Bebas dari Lapas, Anas Urbaningrum Langsung Lempar Psywar: Saya Tidak Mati Membusuk

Andi lantas menyarankan Anas untuk meminta maaf terbuka ke SBY serta kepada kader Demokrat. Andi Arief menyebut Demokrat hampir karam karena Anas Urbaningrum.

“Sebagai sahabat saya menyarankan AU memilih meminta maaf terbuka kepada Bapak SBY dan seluruh kader Demokrat yang hampir karam saat dipimpinnya. Mungkin di situlah hati yang bersih akan muncul,” ucapnya.

Baca juga: Hari Ini Anas Urbaningrum Bebas, Siapa yang akaan Minta Maaf Duluan? Anas atau SBY

Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika justru meminta sebaliknya. Pasek meminta SBY juga meminta maaf kepada Anas.

Dia lantas membeberkan berbagai kegiatan yang disebutnya mendiskreditkan Anas Urbaningrum.

baca juga: Disambut Loyalis, Anas Urbaningrum Resmi Bebas dari Lapas Sukamiskin

“Namanya saran ya silakan saja. Saya pun sama, mumpung bulan suci Ramadan dan Mas Anas baru keluar setelah 10 tahun lamanya di dalam maka momentum yang bagus untuk SBY meminta maaf kepada AU. Meminta maaf atas pidato dari Jeddah yang memaksakan kasus AU bisa disegerakan yang berakibat ada sprindik bocor ke Istana oleh oknum KPK,” kata Pasek kepada wartawan, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Panggung Pidato Disiapkan Menjelang Anas Keluar Lapas Sukamiskin

“Meminta maaf atas upaya kudeta di Majelis Tinggi PD atas jabatan Ketum saat AU belum jadi tersangka. Meminta maaf atas janji rekonsiliasi usai KLB di Bali yang di ingkarinya sementara AU sudah berusaha membantunya untuk aklamasi,” ujar dia.

Tindakan lain, kata Pasek, adalah soal tuduhan kasus e-KTP terhadap Anas. Pasek yakin Andi Arief tidak mengerti soal tindakan yang mendiskreditkan Anas.

“Meminta maaf atas tuduhan AU melakukan konspirasi kasus e-KTP dituduhkan ke SBY ketika AU masih di dalam penjara yang ternyata hoaks dan fiktif. Meminta maaf atas tidak konsistennya memberlakukan pakta integritas kalau tersangka terdakwa dan terpidana harus mundur dan berhenti di PD karena terbukti saat ini mantan narapidana malah dapat jabatan tinggi,” ujarnya.

“Dan masih banyak lagi yang harus SBY meminta ke AU untuk dimaafkan. Mari gunakan hati yang jernih dan tegar mengakui semua itu. Dan saya yakin Andi Arief tidak mengerti soal itu,” sambungnya.

Pasek menegaskan Anas tidak membawa dendam usai bebas. Hanya, kata Pasek, Anas akan berjuang mencari keadilan terhadap hal yang mengkriminalisasikan dirinya.

“Perlu diketahui, Mas AU tidak membawa dendam keluar penjara. Beliau hanya membawa ikhtiar untuk berjuang mencari keadilan atas kriminalisasi yang terjadi pada dirinya,” ujarnya.

Pasek lantas menyambut jika Andi Arief bisa membantu dalam upaya Anas tersebut. “Bagus juga bila Andi Arief bisa membantu membongkar aksi kriminalisasi itu,” ujarnya.

Keterlibatan Anas di PKN, simak di halaman berikut

Untuk diketahui, PKN merupakan partai besutan Anas Urbaningrum dan loyalisnya. Anas akan bergabung ke PKN usai bebas. Apa posisi Anas di PKN?

“Itu tinggal saya ngomong berdua sama beliau (Anas), selesai semua. Karena ini partai kami bangun bersama. Soal gampang itu. Tapi saya kan belum ketemu,” kata Gede Pasek Suardika di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar dilansir detikBali, Senin (10/4/2023).

Gede Pasek Suardika belum mengonfirmasi posisi apa yang akan diberikan kepada Anas saat kembali berpolitik bersama PKN. Dia hanya mengisyaratkan akan menuruti posisi apapun di dalam struktur PKN yang diminta Anas.

Gede Pasek Suardika mengatakan pendirian PKN juga atas keterlibatan Anas. Selain itu, ia ingin Anas kembali terjun ke dunia politik dan menjelaskan bagaimana rentetan kasus yang pernah mendera Anas ke ranah publik mulai dari saat Anas belum berstatus tersangka atas kasus korupsi hingga akhirnya divonis bersalah dengan tuduhan menerima gratifikasi mobil Harrier dari proyek Hambalang. Anas juga divonis atas tuduhan korupsi berkelanjutan dan tindak pidana pencucian uang berulang kali.

“Berkelanjutannya di mana, besar (nominal) korupsinya berapa, tidak pernah diungkap, tapi gelontongan langsung vonis sekian. Tapi yang penting saya bisa membangkitkan untuk kembali berpolitik dan meyakinkan publik bahwa beliau adalah korban kriminalisasi,” kata Gede Pasek. (sn03)

Previous articleMasyaAllah! Ada ‘Air’ yang Tersembunyi 700 Km di Bawah Tanah, Volumenya Tiga Kali Lautan Bumi
Next article4 Kisah Mualaf Artis Indonesia, Penuh Tantangan
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.