Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Penasehat Fraksi PAN DPRD Sumbawa, sekaligus Anggota Komisi IV DPRD Sumbawa, Syamsul Hidayat, Selasa (22/04) menegaskan, keberdaan PT AMNT musti memiliki kontribusi jelas dan nyata. Termasuk dalam porsi rekruitmen tenaga kerja dari Kabupaten Sumbawa.
“Harus jelas kotribusi, berapa banyak serapan tenaga kerja dari kita. Kita selaku daerah penghasil, serapannya harus banyak,” ucapnya.
Baca Juga: Soal Dodo-Rinti, Waka I: Jangan Sampai Kita Rugi
Ia juga mendorong, agar Pemerintah Daerah musti membuat kesepakatan dengan PT AMNT terkait kepastian serapan tenaga kerja dari Kabupaten Sumbawa. “Ini untuk menjamin Masyarakat kita diberdayakan, akan dipekerjakan. Dan tidak hanya menjadi penonton,” tegasnya.
Menurutnya, dalam hal rekruitmen tenaga kerja, skill tidak musti menjadi alasan. Sebab Perusahaan dapat membekali calon pekerja dengan skill sesuai yang dibutuhkan, melalui pelatihan dan lainnya.
Selain itu, ia menekankan, agar PT AMNT membangun konsentrator maupun infrastruktur penunjang lainnya di Kabupaten Sumbawa. Agar serapan tenaga kerja di Kabupaten Sumbawa dapat lebih optimal.
Namun jika nantinya PT AMNT tidak membangun infrastruktur di Kabupaten Sumbawa maka harus ada kompensasi yang diterima. “Kalau tidak ada infrstruktur, maka tidak ada serapan tenaga kerja secara besar-besaran. Maka itu harus ada kompensasinya. Jika nantinya Perusahaan tidak membangun infrastruktur di kabupaten sumbawa, tentu itu harus berbanding lurus dengan royalty yang diterima. Ada peningkatan dari sebelumnya, kan itu yang seharusnya,” jelas dia.
Ditempat yang sama, Anggota Fraksi Gelora, Muhammad Taufik mengingatkan, Kabupaten Sumbawa merupakan daerah penghasil dengan keberadaan Dodo-Rinti. “Kita adalah daerah penghasil. Itu kata kuncinya. Jangan sampai kita sebagai daerah penghasil tapi, Masyarakat kita tidak menikmati. Tidak dapat apa-apa,” tegasnya, dan meminta agar PT AMNT selalu menbangun koordinasi dengan Pemda Sumbawa.
Ia juga menekankan, agar PT AMNT dapat meningkatkan pembagian royalty kepada pemda sumbawa, dengan adanya dodo-rinti. “Kalau dulu kita dapat Rp400-Rp 450 Milliar, maka paling tidak sekarang Rp 700 milliar. Karena tentu penyerapan tenaga kerja kita akan berkurang tanpa adanya infrastruktur di Kabupaten Sumbawa,” tegasnya. (Using)