Home Berita Ali Mochtar Ngabalin dan Moeldoko Akhirnya menjadi Pasien Ida Dayak

Ali Mochtar Ngabalin dan Moeldoko Akhirnya menjadi Pasien Ida Dayak

Jakarta, Sumbawanews.com. – Nama Ida Dayak masih menjadi pusat perhatian. Baru-baru ini, Ida Dayak unjuk kemampuan dalam mengobati Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.

Saat melakukan terapi, Ida Dayak singgung masa lalu Ali Mochtar. Hal itu pun dibenarkan oleh sang pasien.

Diketahui nama Ida Dayak tengah viral lewat kemampuannya dalam pengobatan alternatif. Tempat prakteknya kerap digeruduk masyarakat yang ingin berobat.

Baca juga: Ida Dayak Diminta Adiknya Pulang ke Lombok

Ida dayak sendiri memiliki nama asli Ida Andriani. Mulanya, ia mendadak viral saat keberadaan pengobatan alternatifnya berujung ricuh imbas kebanjiran pasien.

Bukan hanya masyarakat biasa, nama Ida Dayak juga tersohor di kalangan pejabat pemerintahan. Baru-baru ini ia bertandang ke tempat Ali Mochtar Ngabalin,

Baca juga: Gara-Gara Kuliti Ida Dayak, Ratusan Pasukan Merah datangani Pesulap Merah di Jakarta, Apa Benar?

Melansir TribunnewsBogor.com, ia butuh satu sentuhan demi mengetahui apa saja yang sudah dialami Ngabalin. Hal tersebut terungkap ketika Ida Dayak diundang ke rumah Moeldoko.

Sebelum bertemu Moeldoko, Ida Dayak menangani Ali Ngabalin. Ida tampak memegang perut Ngabalin.

Ngabalin bahkan sampai mengakui Ida Dayak sebagai adiknya.

Baca juga: Siapa Ida Dayak? Bukan Suku Dayak, Ternyata Asli Sasak Lombok NTB

“Ini sa pu adek. cuma lama lagi baru baku dapa, cuma saya tidak mau cerita-cerita. nanti kita baku dapa begini baru nanti jadi bukti,” kata Ali Ngabalin.

“Hmm betul,” timpal Ida.

Ngabalin lantas menanyakan kembali soal kondisi pinggang dan lututnya.

“Karena kuda-kuda agak berat nih,” kata Ngabalin.

Ida Dayak meminta Ngabalin membalikkan badannya.

Baca juga: SOSOK Diduga Asisten Ida Dayak yang Viral di WA, Mulai Kewalahan Tangani Pasien, Diganti Keponakan?

Ia pun mulai menangani bagian punggung dan pinggang belakang Ali Mochtar Ngabalin.

Baca juga: Dituding Menipu, Ida Dayak: Langsung Ketemu, Tidak Ada Pendaftaran, Tidak Pakai Uang

“Kalau bagun pagi keras,” kata Ida Dayak.

Hal ini rupanya dibenarkan oleh Ngabalin.

Selesai perut dan pinggang, Ida Dayak mengobari lutut Ngabalin.

Setelah dipijat beberapa saat, Ida langsung mengetahui kejadian masa lalu Ali Mochtar Ngabalin.

“Ini pernah jatuh yah ?” tanya Ida.

“Betul,” timpal Ngabalin.

Ida berkata lutut Ngabalin bagian kiri dan kanan memang pernah bermasalah.

“Pernah bermasalah, malahan yang lebih sakit yang ini (kanan),” kata Ida.

Menurut Ida Dayak, lutut kiri Ngabalin sampai saat ini sudah membaik.

“Ini sudah bagus, malahan yang lebh sakit yang ini. pernah jatuh dimana ?” kata Ida.

Ali Ngabalin menerangkan ia pernah jatuh saat terjun payung.

“Terjun payung,” kata Ngabalin.

Baca juga: INI ANCAMAN Pesulap Merah ke Ida Dayak Jika Pakai Trik Pengobatan, Pesannya: Jadilah Bermanfaat Saja

Ida juga berkata Ali Ngabalin merupakan sosok penyayang.

“Dia tidak seram barang, dia sayang orang,” kata Ida Dayak.

Pun Ali Mochtar Ngabalin menekankan banyak pihak yang salah menilainya.

Ketika menjadi narasumber di televisi, Ngabalin kerap kali dinilai garang.

“Abang garang di TV, orang liat kita punya muka juga, mereka sering salah sangka,” kata Ngabalin.

Sosok Asli Ida Dayak

Nama Ida Dayak masih saja mencuri perhatian publik dengan kesaktian yang ia tunjukkan saat mengobati pasiennya dengan Minyak Bintang asli Kalimantan.

Namun, di tengah ramainya isu tentang Ida Dayak, baru-baru ini terungkap dugaan bahwa dia bukan asli Kalimantan.

Melansir Warta Kota, Ida Dayak diduga seorang warga transmigari yang datang ke Kalimantan pada tahun 1995 silam. Sumber Sumbawanews.com, Ida Dayak Lahir di Lombok bernama Ida Andiani lahir pada 5 Mei 1975 di Dusun Darma Sari, Desa Sayang-Sayang Lombok NTB.

Ida Dayak kemudian tinggal di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Rumah Ida Dayak sekitar 5 kilometer dari jalan utama Pasir Belengkong, dan berkisar 10 kilometer dari Ibukota Kabupaten Paser.

Memang rumah Ida Dayak di Desa Pasir Belengkong, tak jauh dari perkebunan sawit milik warga sekitar.

Rumah Ida Dayak adalah rumah transmigrasi pada umumnya, terbuat dari kayu, berkelir cat hijau.

Namun hingga kini belum diketahui dari mana Ida Dayak bertransmigrasi, apakah masih di wilayah Kalimantan atau luar Kalimantan.

Diketahui pelaksanaan transmigrasi terutama ditujukan untuk wilayah-wilayah yang padat penduduknya, yakni di Pulau Jawa dan juga Pulau Bali, atau penduduk yang tempat tinggalnya terkena proyek pembangunan dari pemerintah.

Misalnya saja seperti proyek pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Krangates, dan lain sebagainya.

Hal ini dilakukan demi untuk menyelamatkan kepentingan warga sehingga pemerintah tidak terkendala dalam pembangunan dan masyarakat pun akan memperoleh ganti sebagai fasilitas kehidupannya sehari-hari.

Jika memang benar Ida Dayak bukan berasal dari Kalimantan, tentunya untuk menggunakan Minyak Bintang yang merupakan warisan budaya di wilayah tersebut, dia perlu mempelajari ilmu lainnya.

Menyangkut ilmu Ida Dayak berasal dari mana, belum ada informasi lebih lanjut soal itu.

Bisnis Lain Ida Dayak Setelah Sukse Buka Pengobatan Alternatif

Melansir Tribun Bogor, rencana masa depan Ida Dayak dengan membangun kerajaan bisnis, disampaikan langsung oleh sang anak, Herman.

Menurut Herman, saat ini Ida Dayak sedang membangun rumah sewaan di kampungnya, di Tana Paser.

Rumah tersebut nantinya akan disewakan kepada pasien yang berobat kepadanya.

Ida Dayak menyediakan rumah singgah berbayar untuk para pasien yang berasal dari wilayah jauh.

Pembangunan rumah Ida Dayak tersebut hingga kini masih berlangsung.

Rumah tersebut rencananya bakal dibangun dua lantai.

Dengan luas 8×2 meter persegi, rumah sewaan tersebut akan dibangun 5 kamar di masing-masing lantai.

Terkait tarif pengobatan dan pembukaan praktek di rumahnya, Herman mengaku belum tahu.

Sebab Ida Dayak hanya berpesan ke Herman agar anaknya itu mengurusi pembangunan rumah tersebut.

“Untuk perakteknya tidak, cuman belum tahu kedepannya, jadi rumah itu akan disewakan kepada pasien yang jauh sehingga tidak kesusahan lagi cari tempatnya,” ujar Herman dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Kaltim, Jumat (7/4/2023).

Selain bisnis rumah sewa, Ida Dayak juga punya bisnis lain yang telah berjalan.

Ida Dayak ternyata punya kebun sawit di wilayah rumahnya.

2 tahun tak pernah pulang ke rumah, Ida Dayak menyerahkan perawatan kebun sawit tersebut ke Herman.

“Ibu cuman minta tolong ke saya untuk fokus dulu merawat kebun sawit dan bikin rumah sewaan,” imbuh Herman.

Lebih lanjut, Herman juga mengurai rencana masa depan Ida Dayak.

Tak lagi muda, Ida Dayak nantinya berencana akan menetap di rumah.

“Ada kemungkinan untuk menetap, karena bagaimanapun umur semakin tua jadi agak mengurangi aktivitas ke luar pulau, kalau rumah ini sudah jadi baru pulang kesini,” kata Herman. (sn03)

Previous articlePanglima TNI Ajak NU Berkolaborasi
Next articleHeboh! Bule Prancis Melamar Gadis Remaja 15 tahun di Sulawesi
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.