Jakarta, Sumbawanews.com.- Calon Presiden Anies Baswedan sudah lama dikenal sebagai aktivis sejak masih kuliah bahkan Kiprah keorganisasian Anies Baswedan sudah menasional semenjak duduk di bangku SMA.
Sepak terjang Anies diungkapkan mantan Wamenkumham Denny Indrayana yang merupakan mantan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca juga: Sumber Dana BuzeRp dari Bohir, Geisz Chalifah: Dana Relawan Anies dari Duit Pribadi
Denny menceritakan mengenai momen saat ia berkuliah di UGM dan bertemu dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
“Saya lebih memilih Anies Baswedan karena chemistry dan nasib yang lebih sama. Ketika maju Pilgub Kalsel, saya pun tidak punya partai, tidak punya dana yang memadai. Saya hanya sedikit lebih beruntung, tidak perlu sampai berutang, sebagaimana Anies di Jakarta,” ujarnya.
Ia mengaku awal pertama kali kenal dengan Anies, ia sudah memanggilnya sebagai ‘Mister President’.
Baca juga: Dilaporkan ke Polisi, Denny Indrayana: Saya Memperjuangkan Demokrasi, Melawan Kriminalisasi
“Kami sudah lama saling kenal. Bahkan, sudah sejak mahasiswa saya memanggil Anies, “Mister President”. Saya tahu pribadi dan gaya kepemimpinan Anies sejak sama-sama di UGM, sejak dia menjadi Ketua Senat Mahasiswa pada level universitas, dan Ganjar Pranowo menjadi Ketua Mahasiswa Pencinta Alam Majestic 55, pada level Fakultas Hukum UGM,” kata Denny dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10 Juni 2023).
Ia menilai capres selain Anies, misalnya Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto adalah kader partai.
Baca juga: Denny Indrayana: Setelah Johny G Plate, 2 Lagi Menteri Kader Nasdem Akan Dijerat Pidana
“Berbeda dengan perjuangan Ganjar dan Prabowo yang merupakan kader utama sehingga lebih mudah mendapatkan dukungan partai masing-masing, PDI Perjuangan dan Gerindra; perjalanan Anies Baswedan lebih menantang. Dia menunjukkan kapasitas dan integritas lebih, sehingga punya daya tawar politik di hadapan Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS,” tambahnya.
Baca juga: Teganya! DPR “Ngamuk” ke Bahlil, Datang ke IKN Cuma Lihat Tiang Pendek Setengah Meter
Denny juga menyebut kalau Anies terjal jalannya dalam menyongsong Pilpres 2024 karena dana Pilpresnya terbatas, dibandingkan dua pesaingnya, Ganjar dan Prabowo.
“Berbeda dengan pendanaan Ganjar dan Prabowo, yang akan berlimpah pendanaan dari banyak konglomerat, Anies Baswedan saya duga, akan berat berjuang untuk mencukupi dana kampanyenya. Problem yang sama saya hadapi ketika maju di Pilgub Kalsel,” tambahnya. (sn03)