Kabul, sumbawanews.com – Kementerian Luar Negeri Emirat Islam Afghanistan (EIA) Sabtu (11/03) menyatakan, menanggapi laporan Sekretaris Jenderal PBB tentang situasi di Afghanistan dan implikasinya terhadap perdamaian dan keamanan internasional, tidak setuju dengan penilaian bahwa terjadi peningkatan pelanggaran amnesti, penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan dan penganiayaan. Selain itu, juga menolak klaim bahwa 23 kelompok bersenjata beroperasi di Afghanistan.
“Menarik kesimpulan tingkat nasional dari ukuran sampel kecil kasus dugaan dan melabeli akun propaganda media sosial sebagai kelompok bersenjata asli adalah bias yang jelas untuk mengonfirmasi narasi tertentu atau kesenjangan informasi,” katanya.
Afghanistan mendorong laporan tersebut mendesak kelanjutan keterlibatan konstruktif antara Imarah Islam Afghanistan dan komunitas internasional yang mengutamakan kebutuhan rakyat Afghanistan. Dan Dalam batas-batas kedaulatan Afghanistan, kepentingan nasional, dan ajaran Agama Suci Islam, Imarah Islam Afghanistan siap untuk terus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mengatasi masalah yang menjadi perhatian bersama. (Using)