“Meski badai menerjang, gelombang menghadang, dan karang menghalang, tak surut langkah meski setapak. Sebab badai, gelombang dan karang itu, tidak sebesar harapan yang ada diseberang sana”. Mungkin itulah yang terlintas dibenak Aco Tukang.
***
Seorang warga Warga Dusun Gili Tapan, Desa Labuhan Sangoro, Kecamatan Maronge, Kabupaten Sumbawa, Aco Tukang, rela berlayar menantang gelombang dari pulau tempatnya tinggal menuju Desa Labuhan Sangoro, hanya untuk bertemu dan mengadu kepada calon wakil gubernur NTB Nomor 1, HW Musyafirin (Haji Firin).
Baca Juga: Di-Backup Sel-Sel Tim Pemenangan TGB pada Pilgub 2013, Mi6: Elektabilitas Pasangan Rohmi-Firin Kian Berada di Posisi Teratas
“Saya tahu beliau akan datang ke Labuhan Sangoro dari tetangga. Karena itu jam 10 pagi saya berangkat dari kampung dengan perahu untuk bertemu beliau,” ungkap Aco yang ditemui di Masjid Desa Labuhan Sangoro, Rabu (09/10).
Perahu yang digunakan Aco bukanlah perahu besar. Namun perahu kecil satu karir bermesin ketinting.
Perjuangannya menuju Labuhan Sangoro dirasa semakin berat. Air laut mulai pasang, angin mulai berhembus kencang, dan gelombang menjadi semakin tinggi.
Namun kondisi itu tak menyurutkan niat Aco, apalagi berfikir untuk kembali. Ya, “sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai”.
“Jadi perjalanan itu biasanya setengah jam. Tadi itu jadi sekitar satu jam,” ucap Aco.
Semua dilakukan Aco demi berkeluh-kesah tentang keadaan masyarakat gili tapan kepada Calon Wakil Gubernur NTB, HW. Musyafirin. “Sudah lama saya mendengar informasi tentang beliau sebagai Bupati di KSB (Kabupaten Sumbawa Barat). Sekarang saya dengar beliau menjadi calon wakil gubernur. Saya ingin mengadu tentang kondisi dusun kami agar menjadi perhatian beliau jika terpilih nanti,” ungkapnya.
Warga di Dusun Gili Tapan, kata Aco, kesulitan air bersih. Selama ini warga terpaksa mengambil air ke Pulau Penga di Gili Dompu. Jarak Gili Tapan ke Pulau Penga memang tidak terlalu jauh, hanya sekitar 10 menit dengan mendayung. Tapi akhir-akhir ini kualitas air yang biasa diambil warga berubah menjadi lebih payau. Selain itu, warga Gili Tapan juga masih kesulitan transportasi. Satu-satunya moda transportasi yang ada hanya perahu bermesin ketinting (mesin kecil 5 Pk). Ketika ada tamu atau acara yang dihadiri banyak orang di dusun tersebut, warga kesulitan.
“Kalau sekolah dasar ada, fasilitas kesehatan berupa Polindes juga ada, hanya guru dan petugas kesehatannya yg masih kurang,” ungkap Aco.
Usaha Aco tak sia-sia. Seluruh keluh-kesahnya direspon Haji Firin yang disampaikan dalam janji politik dihadapan khalayak ramai.
Usai kegiatan kampanye, ekspresi puas Aco Tukang tergambar. Dan akan menyampaikan kabar gembira tersebut kepada seluruh penghuni rusun.
“Alhamdulillah apa yang selama ini kami dengar tentang beliau (Haji Firin) yang selalu peka terhadap kondisi rakyat terbukti saat saya bertemu langsung dengan beliau hari ini,” ucapnya.
Gili Tapan adalah dusun terpencil yang terletak di perairan utara Kabupaten Sumbawa. Transportasi air menjadi satu-satunya moda transportasi menuju dusun yang menjadi tempat tinggal sekitar 70 Kepala Keluarga (KK) itu. (Using)