Home Berita Ade Armando: Ganjar Sengaja Diperintahkan PDIP Tolak Timnas Israel

Ade Armando: Ganjar Sengaja Diperintahkan PDIP Tolak Timnas Israel

Jakarta, Sumbawanews.com.- Pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando, membeberkan analisis dugaan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menolak kehadiran timnas Israel yang lolos Piala Dunia U-20 untuk bermain di Indonesia. Dia menduga penolakan Ganjar bukan berasa dari hati nuraninya, melainkan instruksi PDIP.

Baca juga: 9 Kerugian Indonesia Batal Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

“Kalau dipikir-pikir tampaknya Ganjar bersikap seperti itu bukan karena dia mengikuti hati nuraninya. Saya rasa dan bahkan saya yakin Ganjar melakukan itu karena instruksi partai,” kata Ade ketika dikonfirmasi Republika.co.id di Jakarta, Kamis (30/3/2023) kemarin.

Ade mengajak masyarakat mempertanyakan apa yang membuat Ganjar berkomentar hingga menolak kedatangan timnas Israel di Indonesia. Dia pun merasa ada keanehan pada sikap Ganjar. “Coba kita pikir, apa alasan dia berkomentar soal Piala Dunia U-20? Itu kan seperti tidak ada hujan dan tidak ada angin tiba-tiba saja Ganjar berbicara begitu,” ujarnya.

Baca juga: Tolak Timnas Israel, Ini Tanggapan Ganjar dan Koster Usai Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia

Ade selaku pendukung Ganjar menduga bahwa idolanya tersebut diperintahkan oleh PDIP untuk menolak kedatangan Israel karena kepentingan Pilpres 2024. Dia curiga, perintah partai tersebut sengaja hanya ditujukan kepada Ganjar.

“Dia mengucapkan penolakan itu setelah beberapa hari sebelumnya PDIP bersama PKS memboikot Israel, dan saya duga ada pimpinan Partai PDIP yang memerintahkan Ganjar mengikuti garis partai, dan ini tidak diperintahkan kepada tokoh partai PDIP yang lain,” ujar Ade dalam video berdurasi sembilan menit di channel Cokro TV.

Baca juga: FIFA Batalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia, Ganjarist Yakin Jokowi Tetap Mendukung

Ade juga menyampaikan analisis alasan komentar Ganjar soal Piala Dunia U-20, yang sudah jelas bakal menyakiti pendukungnya sendiri. Menurut Ade, sikap Ganjar bukan dari pernyataan murni yang datang dari politikus PDIP itu setelah menilai kalkulasi untung rugi di partai.

Ade mengatakan, pimpinan PDIP sengaja menginstruksikan Ganjar mengeluarkan pernyataan itu dengan beberapa alasan. Pertama, bahwa Ganjar hendak diuji loyalitasnya kepada partai. Kedua, Ganjar memang dikorbankan partainya sendiri.

Baca juga: Piala Dunia Batal di Indonesia, Gibran Pasang Badan Bela Erick Thohir

Baca juga : Giring Komentari Soal Keputusan FIFA, Warganet Desak PSI Cabut Dukungan ke Ganjar

Alasan kedua merujuk pada elektabilitas Ganjar yang selalu tinggi hingga berpeluang untuk dicalonkan sebagai presiden 2024. Namun, elite partai banyak yang tidak berkenan Ganjar dicalonkan. Ada nama-nama lain yang disinyalir menginginkan maju capres 2024, seperti Puan Maharani.

“Sulit bagi PDIP menolak pencalonan Ganjar karena elektabilitasnya tinggi. Kemudian loyalitasnya terhadap partai dengan mengikuti instruksi sikap ke Israel akan dinilai A atau bahkan A plus. Rapornya biru,” kata Ade.

baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Alasan FIFA Membatalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Menurut Ade, jika menolak instruksi tersebut, Ganjar akan mengalami kesulitan untuk memperoleh tiket dari elite PDIP. Dia menganggap, Ganjar sengaja dibuat melakukan blunder yang akan kontraproduktif bagi pencalonannya.

“Dengan kata lain memang diharapkan popularitasnya menurun tajam sesudah episode Israel ini. Bila itu terjadi menjadi lebih logis untuk memajukan namanya sebagai capres, sehingga akan muncul calon lain dari PDIP,” ujar Ade.

Baca juga : Piala Dunia U-20 Batal, Akun Wayan Koster dan Ganjar Diserbu Netizen dan Pemain Timnas

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memutuskan, untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Keputusan itu hanya berselang dua bulan sebelum gelaran itu diselenggarakan.

Sebelumnya, ramai oleh politisi dan kepala daerah menolak kehadiran timnas Israel dalam bertanding ke Piala Dunia U-20. Penolakan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Bali I Wayan Koster, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan, termasuk eks ketua umum PBNU KH Said Aqil Siroj yang paling menjadi sorotan warganet.(Republika/sn03)

Previous articleSoal Ganjar-Koster Tolak Timnas Israel, Jokowi: Ini Negara Demokrasi
Next articleKoramil Timika Bagikan Takjil Gratis Untuk Pengguna Jalan
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.