
Mengutip Realitarakyat.com. mengamati keseharian Fahri Hamzah sejak Periode Pertama 2004 -2009 Fahri Hamzah menjadi anggota DPR RI sampai saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 beliau adalah sosok yang sangat konsisten dan Setia kawan.

Terbukti berbagai konsistennya dia tunjukkan mulai dari Pembelaannya terhadap Mantan Presiden PKS M LuthfI Hasan, Ketua DPD RI, Irman Gusman, Setya Novanto, bahkan sampai – sampai dia di pecat Oleh Partainya PKS dia tetap setia menjadi PKS.

Walaupun beberapa Partai pernah menawarkan beliau agar bergabung dan bahkan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang ( Oso) dengan Transparan menawarankan posisi sekjen di DPP Hanura buat Fahri Hamzah. Namun Fahri Hamzah tetap mengatakan Hatinya masih PKS.
Selain itu, berbagai cemoohan muncul terhadap Fahri Hamzah karena beliau yang selalu komitmen dengan Pendiriannya yang ingin memperbaiki KPK dengan membentuk Pansus Angket KPK.
Sehingga semakin kuat dugaan masyarakat bahwa Fahri Hamzah adalah sosok yang Kejam dan Tegas. Padahal sesungguhnya Fajri hamzah itu bagaikan pepatah orang bilang mengatakan, “wajah Rambo hati Rinto”. Ungkapan itu menggambarkan sosok yang galak bak pembunuh namun berhati melankolis seperti penyuka lagu-lagu era 80-an.
Seperti ungkapan itu, begitu pula karakter Fahri Hamzah. Saat berbicara, Fahri Hamzah sering terdengar keras dan kasar, padahal hatinya baik.
Sifat Fahri Hamzah itu baik dalam berkawan, setia pada teman. Kalau sudah berteman, beliau bisa andalkan, dan itu terbukti dari amatan kami selama mengenal Fahri Hamzah.
Dia menyatakan, suara keras Fahri Hamzah tidak terlepas dari kondisi geografis dan lingkungan daerah asalnya. Apabila kelompok tinggal agak berjauhan atau hidup di daerah yang gersang dan daerah kepulauan, mengharuskan mereka berteriak keras untuk berkomunikasi.
Karakter Fahri Hamzah yang kasar dan berani menyampaikan pendapat memberi andil pada akulturasi budaya pada penduduk multietnik di Sumbawa, sehingga menjadi karakter umum orang-orang Sumbawa. Terjadi take and give, masing-masing memberi juga menerima pada akulturasi itu. Alhasil orang Jawa memandang Fahri Hamzah bagaikan orang yang sangar. Dan bahkan akibat Kebiasaan inilah salah satunya yang dianggap Presiden PKS Fahri Hamzah tidak cocok dengan karakter PKS.
Sebagaimana yang di sebutkan Presiden PKS salah satu penyebab Fahri Hamzah dipecat karena PKS adalah Partai Kader dan partai dakwah, dia diminta benar-benar tampil sesuai karakteristik partai kader dan partai dakwah dengan kedisiplinan dan kesantunannya.
Dari berbagai Psikologi membuat kajian, pernah membuat kajian tentang psikologi lokal kedaerahan pada 2004-2006. Dia meneliti penanganan kemarahan yang berhubungan dengan hubungan darah Sumbawa,Sasak,dan jawa.
Dari penelitian itu ditemukan bahwa tingkat kemarahan pada ketiga etnis ini sebenarnya sama. Perbedaannya hanya pada cara mengekspresikan. Kesimpulannya, orang sumbawa lebih agresif pada perkataannya dibandingkan pikirannya.
Keagresifan dan keterusterangan pada kata-kata orang sumbawa diperoleh dari kultur dan lingkungannya. Sejak kanak-kanak, orang Sumbawa sudah terbiasa melihat atau terpapar konflik, baik di keluarga maupun lingkungan. Mereka pun dibolehkan mengemukakan pendapat. Artinya adat memberikan kesempatan untuk bersikap berani sehingga menyebabkan sikap spontan.
Rata-rata konflik, walaupun bersifat pribadi, diselesaikan keluarga besar secara terbuka. Konsep modeling dari orang tua dan faktor budaya lokal itu sangat memengaruhi sikap tumbuh kembang seorang putra samawa.
Karenanya, kalau seorang putra samawa terus terang dan menyampaikan dengan kata-kata dengan kasar dan galak, belum tentu niatnya seburuk itu. Boleh jadi dia Rambo berhati Rinto.
Selain itu, suatu kesempatan saat kunjungan ke Sumbawa, Kapolres sumbawa AKBP Yusuf Sutejo mengatakan, dia selama ini menganggap Fahri Hamzah adalah orang yang emosional,”Jujur ya, selama ini saya beranggapan kalau Pak Fahri itu orang yang sangat emosional, namun setelah dekat ternyata hatinya bagaikan selembut salju.” Ucap Kapolres Sumbawa AKBP Yusup S.

Bukan hanya itu, keseharian Fahri Hamzah dari pantauan Realitarakyat.com. Fahri Hamzah sangat romantis dengan keluarga, disela sela tugasnya yang sangat padat beliau selalu menyempatkan diri untuk bercanda dengan anak dan istri.



Selain itu, beliau juga adalah anak yang sangat patuh terhadap orangtua. Setiap Realitarakyat mengikuti Fahri Hamzah saat reses ke Kampung Halamannya, dia terlihat sangat manja terhadap kedua orangtuanya. Bahkan Fahri Hamzah tidak segan segan terlihat manja manjaan kepada ibu dan ayahnya.
Untuk lebih dekat, berikut Profil Riwayat Hidup Fahri Hamzah SE :
Nama Fahri Hamzah
Tempat, tanggal lahir: Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 10 November 1971
Agama : Islam
Pendidikan:
– Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah, Sumbawa, NTB
– SMP Muhammadiyah, Sumbawa
– SMA Muhammadiyah, Sumbawa
– Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Unram), Mataram, NTB
– Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Jakarta (1997)
– Program Magister Ilmu Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI), Jakarta
Perjalanan karier:
– Presiden Direktur CGN Consulting
– Staf Ahli MPR RI
– Chairman CYFIS
– Dosen Program Ekstensi Fakultas Ekonomi UI, Jakarta
Legislatif:
– Anggota DPR dari PKS (2004-2009)
– Anggota DPR dari PKS (2009-2014)
– Wakil Ketua DPR dari PKS (2014-2019)
Keterlibatan dalam organisasi:
– Komisi VI, Komisi III, Komisi VII, anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN)
Kegiatan lain:
– Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
– Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS (2003-2005)
– Ketua Departemen Pengembangan Cendekiawan Muda Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI)
Publikasi:
– Buku: Negara, BUMN, dan Kesejahteraan Rakyat
Negara, Pasar, dan Rakyat,
Ke Mana Ujung Century
Demokrasi, Transisi, Korupsi
Keluarga:
Istri :
– Dr Farida Briani SpB(K)Onk,
Anak :
-Fayqa Hanifa
-Faris Nabhan
-Farah Nashita
-Kaneisya
Ayah/ Ibu :
-H Hamzah
-Hj Siti Nurjannah. (Erwin S)