Moscow, sumbawanews.com – Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin dalam Konfrensi Pers format gabungan di Moskow, Kamis (14/12) menegaskan, Mengenai normalisasi hubungan, tidak hanya bergantung pada Rusia. Sebab Rusia tidak merusak hubungan.
“Mereka merusak hubungan dengan kami dan mereka selalu berusaha mendorong kami ke belakang, mengabaikan kepentingan kami,” kata Vladimir Putin.
Baca Juga: Rusia Hendak Dirikan Rumah Sakit Di Gaza, Namun
Ia mengungkapkan, Konflik yang terjadi di Ukraina dimulai dengan kudeta di Ukraina pada tahun 2014. Setelah kudeta tahun 2014, menjadi jelas bahwa mereka tidak mengizinkan Rusia membangun hubungan normal dengan Ukraina.
“Kudeta, yang menurut Amerika menghabiskan lima miliar dolar, mereka katakan secara terbuka, mereka bahkan tidak merasa malu,” ucapnya.
Hal ini, ditambah keinginan yang tak terkendali untuk menyusup ke perbatasan Rusia, dengam memasukkan Ukraina ke dalam NATO. “Semua ini menyebabkan tragedi ini. Ditambah peristiwa berdarah di Donbass selama delapan tahun. Semua ini berujung pada tragedi yang kita alami sekarang. Mereka memaksa kami untuk mengambil tindakan ini,” ucapnya.
Amerika Serikat menyusun dan mengorganisir, dan Eropa berdiri dan diam-diam melihatnya atau ikut bermain dan bernyanyi. “Mereka hanya dua atau tiga kali menyebutkan bahwa perjanjian Minsk ditandatangani hanya sekedar khayalan dan tidak ada niat untuk dilaksanakan. Jaminan-jaminan ini, kesepakatan-kesepakatan antara penguasa dan pihak oposisi di Ukraina pada tahun 2014 seolah-olah ditandatangani begitu saja dan langsung dilupakan dan tidak dipedulikan,” beber Putin.
Sedangkan untuk Amerika Serikat, Rusia siap membangun hubungan. Sebab dipercaya bahwa Amerika Serikat adalah negara yang penting dan diperlukan bagi dunia. Namun kebijakan yang benar-benar bersifat imperial menghalangi mereka, bahkan Rusia.
“Ketika beberapa perubahan internal terjadi, ketika mereka mulai menghormati orang lain, negara lain, ketika mereka mencari kompromi daripada mencoba menyelesaikan masalah mereka melalui sanksi dan tindakan militer, maka kondisi mendasar akan tercipta untuk pemulihan hubungan yang utuh. Belum ada kondisi seperti itu. Tapi kami siap untuk ini,” ucap Vladimir Putin. (Using)