Oleh: Muslim Arbi Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu
Politik tekan menekan, semakin seru saja. Belum reda, Nasdem dan Demokrat di tekan agar meninggal Anies sebagai capres.
Kini Golkar terlihat dapat jatah dengan menggunakan tangan Kejagung dengan dalih kasus CPO?
Airlangga Hartanto, Ketum Golkar kebagian jatah supaya datang ke Kejagung sebagai saksi kasus CPO?
Sebelum nya Kader – kader Nasdem di gilir satu-satu. Sampai pun Mentri nya dan sekjen nya: Johny G Plate harus meringkuk dan di pakaikan baju orange. Juga Mentri pertanian Yassin Limpo – kader Nasdem juga di tekanan dengan ancaman kasus-kasus di Kementan?
Sebelum nya lagi, Capres Anies juga mau di tekan dengan kasus Formula E di KPK.
Demokrat yang ikut usung Anies sebagai Capres pun mau di rampas juga oleh KSP Moeldoko.
Kini, Golkar mau di tekan juga agar tidak mendekat ke Anies. Dan Ketum nya Airlangga pun. Mau di tekan melalui tangan Kejagung? Dengan dalih kasus saksi CPO?
Nampak nya. Jokowi telah mengendalikan penuh hampir semua insitusi hukum untuk kepentingan politiknya? Karena Jokowi telah dukung Ganjar dan Prabowo sebagai Capres nya. Lalu, lakukan tekanan terhadap Anies yang bukan capres nya dengan cara gunakan semua elemen kekuasaan dan insitusi hukum?
Publik membaca dan menerjemahkan cara Istana perlakukan Parpol – parpol yang tidak dukung capres yang di endorse nya?
Itukah Cawe – cawe yang di maksud oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Dan menghebokan jagat politik nasional.
Meski Istana full power untuk tekan lawan-lawan politiknya semakin tak karuan itu. Parpol – parpol yang di tekan itu bisa saja bahkan dapat dan sanggup lakukan serangan balik.
Golkar, Demokrat dan Nasdem dapat lakukan serangan balik dengan merespon dan memproses surat terbuka Prof Denny Indrayana untuk Makzulkan Jokowi.
Juga petisi 100 tokoh yang hari ini datangi DPD untuk Makzulkan Jokowi
Atau, Tiga Partai yang sedang di zalimi karena beda pilihan politik nya soal Capres hadapi pilpres dan pemilu 2024.
Tiga partai itu dapat saja merespon dengan gelar acara Pemakzulan melalui inisiasi di masing – masing Fraksi di DPR.
Fraksi Golkar, Fraksi Demokrat, dan Fraksi Nasdem dapat merespon segera surat terbuka Denny Indrayana dan juga Petisi Pemakzulan 100 tokoh yang sudah mendatangi DPD di gedung DPR-MPR hari ini.
Mengapa perlu merespon Surat Denny dan Petisi Pemakzulan 100 Tokoh?
Nampak nya pilihan politik itu segera saja di ambil sebagai konsekwensi dan jawaban atas politisasi kekuasaan oleh Jokowi dan Istana yang semakin tidak sehat lagi belakangan ini.
Rakyat dan konsutuen 3 partai yang sedang di zalimi saat ini menunggu dan pasti akan memberikan dukungan politik nya. Karena tidak sabar menyaksikan politik penzaliman atas lawan politik yang beda pilihan Capres nya.
Rakyat sangat yakin. Jika opsi pemakzulan di gulirkan di DPR, DPD dan MPR. Rezim ini tidak akan semena – mena lagi. Dan kekuasaan Jokowi akan berakhir. Bisa jadi sebelum masa tugas nya selesai.
Bandung: 20 Juli 2023