Jakarta, Sumbawanews.com.- Kebijakan PJ Gubernur DKI Heru Budi yang mengubah jalur pedestarian dan tratoar menjadi jalan raya mendapat reaksi keras dari komunitas Bike2Work Indonesia (B2W). Melalui laman twitter @B2WIndonesia, menyindir kebijakan Heru yang merupakan anak emas Presiden RI Jokowi, agar tetap melanjutkan pengaspalan jalur sepeda menjadi jalur kendaraan bermotor.
Baca juga: Koalisi Sipil Tabur Bunga di Lokasi Trotoar Warisan Anies yang Diubah Heru Menjadi Jalan
Baca juga: Wayan Koster tak Masalahkan Atlet Israel di WBC, Ada Apa?
“Anak kesayangan pakde @jokowi ko ngenee tooh pak. Pak PJ Gubernur @DKIJakarta, masih ada lebih dari seratus kilometer jalur sepeda yang bisa dihapus.. mumpung jadi gubernur,” cuit @B2WIndonesia, Minggu !6 April 2023 yang dikutip Sumbawanews.com, Senin (17/6/2023)
Baca juga: Polemik Tiktoker Bima: Pak Juli Skakmat Pengacara Gubernur Lampung, Pilih Sopan tapi Korupsi atau Berkoar tapi Membela Negara
Baca juga: Heru Bongkar Trotoar Peninggalan Anies, Geisz Chalifah Tantang Politisi PDIP Adu Data
Kebijakan Heru ini dinilai oleh B2W untuk menghilangkan jejak warisan Anies yang selama ini sudah menikmati sebagai fasilitas umum oleh masyarakat yang justru mata anggaran pembangunan jalur sepeda juga dihapus oleh Pemerintah Heru.
Baca juga:Panglima TNI : Kita Tingkatkan Menjadi Siaga Tempur
Baca juga: Terkait Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Bambang Tri Divonis 6 Tahun Penjara
“Sulit untuk menepis kecurigaan bahwa Pak PJ Gubernur @DKIJakarta ingin menghapus jejak kebaikan peradaban kota. Setelah sebelumnya menghapus anggaran pembangunan jalur sepeda, kini menghapus fisik jalur sepeda dan jalur untuk pedestrian,” isi cuitan @B2WIndonesia.
B2W juga menyinggung kemubasiran anggaran yang digunakan Heru untuk menghancurkan fasilitas umum yang sudah dibangun era Anies.
Baca juga: Lucu! Setelah Dibongkar Heru, Trotoar dan Jalur Sepeda Warisan Anies Akan di Bangun Kembali
Baca juga: Didatangi PKS, Mahfud Ditawari Jadi Cawapres Anies
“Kemubaziran pengelolaan anggaran ini merupakan pidana penghilangan asset negara yang harus diusut tuntas, apalagi asset ini belum berumur 5 (lima) tahun. Selain itu, tentu kemubaziran anggaran atas penghancuran fasilitas pejalan kaki dan lajur sepeda ini bukannya tidak berimplikasi perbuatan melawan hukum. Puluhan milyar dialokasikan namun kemudian dihancurkan hanya dalam 1 (satu) malam,” lanjut @B2WIndonesia.
Baca juga: Viral! Pejalan Kaki Halangi Laju Motor di Trotoar
Baca juga: Diduga Heru Hancurkan Legacy Anies, Andi Sinulangga: Trotoar jadi Korban Gubernur Drop-Dropan
anak kesayangan pakde @jokowi ko ngenee tooh pakhttps://t.co/z3AjERgHyq
— Bike2Work Indonesia (@B2WIndonesia) April 15, 2023
Baca juga: Teddy Minahasa Bongkar Percakapan Rahasia yang Menyeret 2 Nama Petinggi Polri, Ini Isinya
B2W juga mengancam akan melakukan upaya hukum atas kebijakan Heru yang tidak memihak pejalan kaki dan penggemar olah raga sepeda.
“Kami akan melakukan upaya hukum apabila keberadaan fasilitas pejalan kaki dan lajur sepeda tidak dikembalikan sebagaimana sebelumnya,” terang B2K.

Baca juga: Menteri PMK Muhajir di Rujak Netizen Gara-Gara Sebut “Rest Area” Bukan untuk Tidur
Dishub DKI Buka Suara soal Trotoar Jadi Jalan Raya
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menjelaskan alasan membongkar trotoar dan jalur sepeda di Jalan Wijaya I-Jalan Wolter Monginsidi-Jalan Suryo, atau Simpang Santa, Jakarta Selatan (Jaksel). Kadishub DKI Syafrin Liputo mengatakan penataan itu untuk mengurai macet.
Baca juga: Indef: Perputaran Uang Lebaran 2023 Diproyeksi Capai Rp150 Triliun, UMKM Diuntungkan
“Penataan tersebut dilakukan agar distribusi kendaraan dapat berjalan lebih baik, seiring dengan semakin tingginya kemacetan di area tersebut,” kata Syafrin, seperti dilansir dari Antara.
Syafrin menilai, setelah PPKM dicabut, aktivitas warga lebih banyak di luar rumah. Sehingga, lanjut dia, Pemprov DKI melakukan langkah cepat untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan di Jakarta.
Baca juga: Tiktoker Bima Kritik Jalanan Lampung Rusak Berujung di Polisikan, Legislator Minta Tak Diproses
Setelah melalui kajian bersama Satlantas Polda Metro Jaya, diputuskan untuk membuka ruas jalan yang tidak dipakai untuk kendaraan melintas atau jalan idle sebagai akses kendaraan.
Dinas Bina Marga (DBM) DKI kemudian melakukan penyesuaian pada trotoar dengan melakukan pemasangan ramp yang menyesuaikan kemiringan trotoar dan diaspal sehingga jalan idle dapat dilintasi kendaraan.
Baca juga: Budiman Sebar Hoax Pertalite Turun, Netizen: Ternyata Ngibul itu Penyakit Menulat
Syafrin menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta terus memantau kondisi lalu lintas di Simpang Santa untuk kemudian dikaji lebih lanjut. Dishub DKI Jakarta juga telah menurunkan sejumlah personel untuk mengawasi pergerakan lalu lintas di persimpangan Santa usai ditata.
Baca juga: Imbas Ubah Trotoar Warisan Anies oleh Heru Jadi Jalan, Macet Mengular Sepanjang Kawasan Mampang – Senopati
Soal aksi tabur bunga dari koalisi sipil, Dishub DKI telah melakukan pertemuan dengan beberapa komunitas seperti Koalisi Pejalan Kaki, Bike to Work, Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Road Safety Asociation, dan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) di Simpang Santa.
Baca juga: Imbas Bongkar Jalur Sepeda Peninggalan Anies Oleh Heru, Kawasan Pemukiman Macet, B2W: Konflik Social di Depan Mata
Dalam pertemuan tersebut, Dishub DKI memberikan penjelasan terkait pembongkaran trotoar jadi jalan raya. Syafrin mengatakan akan dilaksanakan penataan kembali terhadap fasilitas pejalan kaki dan pesepeda di kawasan tersebut.
“Kami akan membuat desain penataan fasilitas pejalan kaki dan pesepeda dengan melibatkan komunitas, sebelum dilaksanakan penyediaan fasilitasnya. Sehingga bagi pejalan kaki dan pesepeda yang akan menyeberang tetap memenuhi prinsip pergerakan yang selamat, aman, nyaman, dan menerus,” jelas Syafrin. (sn01)