Sumbawanews.com.- Kabar bohong alias hoax kembali datang setelah penguasa Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dikabarkan meninggal dunia, Jumat (14/4/2023). Kabar yang ramai di media sosial tersebut dipastikan hoax.
Tahun 2023 Raja Salman juga pernah diberitakan meninggal dunia oleh media Iran, Mehr News Agency. Kini kabar serupa kembali datang. Dikutip dari laman resmi kominfo.go.id, kabar mengenai Raja Salman Bin Abdulaziz al-Saud meninggal dunia adalah hoax.
Baca juga: Raja Salman Dikabarkan Meninggal Bulan Puasa Ini, Cek Fakta!
“Beredar narasi di media sosial bahwa Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud meninggal dunia. Faktanya klaim bahwa Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud meninggal dunia, tidak berdasar. Tidak ditemukan informasi valid terkait kabar kematian Raja Salman di berbagai platform dan media arus utama. Justru informasi terbaru adalah foto penampakan Raja Salman di tengah isu penangkapan anggota keluarga kerajaan Arab Saudi,” tulis laman Kemenkominfo.
Kabar terbaru Raja Salman terpantau melakukan sejumlah kegiatan dan menjadi pemberitaan media pada Jumat (14/4/2023). Kegiatan Raja Salman yang diberitakan Arab News tentu menepis hoax jika dia sudah tutup usia.
Baca juga: Bidara, Pohon Surga Yang Disebut dalam Alquran: Inilah Manfaat Buat Kesehatan
Raja Salman lahir di Riyadh, Arab Saudi pada 31 Desember 1935. Dia adalah Raja ketujuh Arab Saudi, Penjaga Dua Kota Suci, dan pemimpin Wangsa Saud saat ini.
Sebelum menjadi raja, Salman menempati beberapa posisi elite. Ia pernah menjabat sebagai wakil gubernur dan menjadi Gubernur Riyadh selama 48 tahun dari tahun 1963 sampai 2011. Pada 2011 Salman diangkat sebagai Menteri Pertahanan.
Baca juga: Pohon Bidara, Rahasia Madu Hutan Sumbawa Sangat Berkhasiat
Ia terpilih sebagai Putra Mahkota pada 2012 setelah kematian saudaranya Nayef bin Abdul-Aziz Al Saud. Salman kemudian diangkat sebagai Raja Arab Saudi pada 23 Januari 2015 setelah kematian saudara tirinya, Raja Abdullah bin Abdulaziz. Raja Abdullah meninggal dunia pada usia 90 karena pneumonia.
Salman dinobatkan sebagai Raja Arab saudi ketika usianya menginjak 79 tahun. Dia dikenal memiliki pandangan konservatif dan tradisional, sama dengan saudaranya.
Sebelumnya Raja Salman telah banyak mengurus urusan kerajaan ketika kakaknya menghadapi masalah kesehatan saat memimpin sebagai raja. Setelah berkuasa, Salman melakukan reshuffle kabinet pada 30 Januari 2015.
PUNYA 3 ISTRI dan 13 ANAK
Salman yang dibesarkan di Murabba Palace adalah anak ke-25 dari Ibn Saud. Ia menerima pendidikan awal di Princes School (Sekolah Pangeran) di ibu kota Riyadh, sebuah sekolah yang didirikan oleh Ibn Saud khusus untuk memberikan pendidikan bagi anak-anaknya. Selama menempuh bangku sekolah, Salman belajar agama dan ilmu pengetahuan modern.
Salman menikah sebanyak tiga kali. Istri pertamanya Sultana binti Turki Al Sudairi meninggal di usia 71 pada 2011. Di pernikahan pertama ini Salman mendapatkan enam anak, antara lain Fahd bin Salman, Ahmad bin Salman, Sultan bin Salman, dan Abdulaziz bin Salman, Faisal bin Sultan, dan Hussa binti Salman.
Istri keduanya adalah Sarah binti Faisal Al Subai’ai. Dari pernikahan ini Salman memiliki putra bernama Saud bin Salman. Sementara dari pernikahan ketiganya dengan Fahda binti Falah bin Sultan Al Hithalayn, Salman dikaruniai lima anak, antara lain Mohammed bin Salman, Turki bin Salman, Khalid bin Salman, Nayif bin Salman, Bandar bin Salman, dan Rakan bin Salman.
Dari tiga istri, Raja Salman dikaruniai 12 putra dan satu putri bernama Hussa. Ke-12 anaknya menjadi pangeran dan menjabat dalam pemerintahan Kerajaan Saudi.
Salah seorang putra Raja Salman yang bernama Sultan bin Salman merupakan seorang astronaut. Putranya yang lain, Pangeran Mohammad bin Salman menjabat Putra Mahkota Saudi dan Wakil Perdana Menteri Saudi.
Raja Salman menunjuk Pangeran Muqrin Bin Abdul Aziz sebagai Putra Mahkota. Namun pada 29 April 2015, Raja Salman mencopot Muqrin bin Abdul Aziz sebagai Putra Mahkota dan menunjuk keponakannya Muhammad bin Nayef. Namun pada Juni 2017, Muhammad bin Nayef dicopot sebagai Putra Mahkota dan posisinya diserahkan kepada Mohammed bin Salman (MBS).
Di bidang ilmu pengetahuan, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud mendapatkan banyak penghargaan. Dia pernah mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Umm Al-Qura, Arab saudi (2008), Doktor Honoris Causa dari Jamia Millia Islamia, India (2010), Doktor Honoris Causa dari Universitas Islam Madinah, Arab Saudi (2011), Doktor Honoris Causa dari Institut Sains dan Teknologi Sarajevo, Bosnia Herzegovina (2013), dan Doktor Honoris Causa dari Universitas Waseda, Jepang (2014).
Selama menjadi Raja Arab Saudi, Raja Salman pernah berkunjung ke Indonesia pada Maret 2017, Raja Salman. Dia datang bersama anggota Kerajaan Arab Saudi melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dalam rangka tur ke beberapa negara Asia. Ini adalah kunjungan kedua dari Pemimpin Arab Saudi setelah sebelumnya Raja Faisal mengunjungi Indonesia pada Tahun 1970. (sn03)