Jakarta, Sumbawanews.com. – Umi Pipik Dian Irawati selama ini tak banyak bercerita soal rumah tangganya secara dalam bersama mendiang Ustaz Jefri Al Buchory (Uje). Yang mana, ia hanya menampilkan hal-hal baik serta bahagia publik.
Tak hanya pada publik, nyatanya hal tersebut juga ia tutup dari keluarganya sendiri lho, Bunda. Segala keluh kesah yang dirasakan, ia simpan dan nikmati sendiri di dalam hati.
Baca juga: Ini Isi Pesan Terakhir Ustadz Uje kepada sang Istri Umi Pipik
Sebagaimana yang Umi Pipik ceritakan baru-baru ini, ternyata ibu dari empat orang anal itu menyimpan satu rahasia terkait sang suami. Usai setahun mendiang meninggal dunia, barulah terungkap pada keluarganya bahwa Ustaz Uje berpoligami semasa hidup.
“Bahkan keluarga besar saya pun, saat mohon maaf ya, Uje poligami segala macam, mungkin setahun setelah saya cerita ketika beliau meninggal,” kata Pipik Dian Irawati dalam kanal YouTube Venna Melinda Channel, dikutip pada Kamis (12/4/2023).
Baca juga: Terkenang Ustad Uje, Umi Pipik Mengaku Melihat Mendiang Suami pada Puteranya
Banner Dekor RumahBanner Dekor Rumah/ Foto: Mia Kurnia Sari
Tentu saja, pernyataan ibunda Abidzar tersebut membuat keluarganya terkejut. Mereka membombardir Umi Pipik dengan pertanyaan dan alasan mengapa hal tersebut selama ini ia simpan sendirian.
“Dan mereka kaget, kok kamu enggak pernah cerita, karena saya memang buat apa, kan kita yang jalani, bukan orang lain,” tuturnya.
Baca juga: Akhirnya Umi Pipik Ungkap Dipoligami Mendiang Ustad Uje Dua Kali
Bagi Umi Pipik, menyimpan hal tersebut sebagai rahasia bukan karena tanpa alasan. Baginya, itu menjadi hal yang tak perlu diketahui oleh orang lain, Bunda. Ia ingin orang-orang hanya melihat sisi bahagia yang ia miliki.
“Ya sebisa mungkin orang lain (tahu) yang bahagia aja,” ungkapnya.
PERJUANGAN UMI PIPIK SEBAGAI SINGLE MOM
Tak terasa, sudah delapan tahun Umi Pipik menjalani kehidupan sebagai orang tua tunggal. Wanita kelahiran Semarang itu harus menjadi tulang punggung bagi keempat anak-anaknya, Bunda.
Umi Pipik menikah dengan Ustaz Jefri Al Buchori pada 1999 silam. Keduanya dikaruniai empat orang anak yang diberi nama Abidzar, Adiba, Ayla dan Attaya.
Baca juga: Ungkap Perjuangan Umi Pipik Istri Almarhum Ustad Uje, Abidzar: Bokap Nggak Begitu Terbuka ke Nyokap
Untuk diketahui, tak mudah bagi Bunda berusia 43 tahun itu dalam menjalani kehidupan sebagai single mom. Diceritakan oleh Umi Pipik, ia sempat merasakan separuh jiwanya hilang ketika tragedi kecelakaan pada 2013 lalu merenggut nyawa suaminya.
Ia sangat syok dan tidak bisa mencerna situasi pada saat itu. Umi Pipik bahkan sampai tidak mau makan, Bunda.
“Saya enggak makan dari mulai Uje tabrakan, ke rumah sakit malam harinya, lalu siang dishalatkan di Istiqlal sampai malamnya lagi saya enggak makan,” kata Umi Pipik.
Baca juga: Hidup Susah, Umi Pipik Istri Mendiang Ustaz Jefri & Anak-anak Sempat Numpang Tinggal di Rumah Rossa
Umi Pipik kala itu merasa marah pada Allah. Ia tidak bisa membayangkan harus hidup menafkahi keempat anaknya yang masih kecil. Umi Pipik yang sehari-harinya menjalani kehidupan sebagai Bunda rumah tangga tidak siap menghadapi kenyataan itu.
“Saya dulu hampir 24 jam di rumah bersama anak-anak. Mau ngambil job jadi host juga tidak boleh sama beliau. Begitu dia meninggal saya jadi tidak siap. Anak saya masih kecil-kecil, kenapa dia yang diambil? Nanti saya cari nafkah di mana?” ungkapnya.
Terlarut dalam kesedihan, Umi Pipik kemudian mendapat tamparan keras dari sang putri. Anak sulungnya yang bernama Adiba Khanza Az-Zahra.
Kala itu Adiba baru berusia 13 tahun, Bunda. Namun putri sulungnya itu berhasil menyadarkan Umi Pipik untuk bangun dari keterpurukan.
“Sampai akhirnya Adhiba bisikin saya dengan kalimat, ‘Memang kalau umi begini terus bisa bikin Abi hidup lagi?’ Saya seolah-olah tertampar. Kok bisa ya dia mikir begitu. Dulu saya 10 tahun Ibu saya meninggal saya enggak bisa berpikir seperti itu. Saya marah sama Allah, tidak setegar ini,” ujarnya.
MENERUSKAN TUGAS MENDIANG SUAMI
Memiliki empat orang anak yang saling menguatkan, berhasil membuat Umi Pipik bangkit dengan sisa kekuatan. Ia tergerak untuk bangkit dan kembali menata kehidupannya.
Dihadapkan dengan kewajiban mencari nafkah, Umi Pipik teringat dengan pesan Almarhum Uje. Tepat di hari sebelum meninggal, ia berpesan kepada Umi Pipik untuk meneruskan tugasnya sebagai pedakwah.
“Dia bilang ‘Umi, kamu sudah harus siap-siap ya. Masih banyak umat yang butuhin Abi. Sebentar lagi ribuan orang akan lihat kamu. Ujian kamu luar biasa, kamu harus siap. Saya enggak punya firasat apa-apa dan enggak ngerti omongan beliau waktu itu,” ujar Umi Pipik.
Ia merasa tidak percaya diri untuk tampil di depan publik. Apalagi ia harus membawakan dakwah dan membacakan berbagai surah di depan khayalak luas.
Umi Pipik kemudian meminta kemudahan pada Allah SWT. Ia terus berdoa dan berdoa, Bunda. Tak disangka, pemilik nama Pipik Dian Irawati itu menjelma jadi sosok pedakwah terkemuka.
“Di situ saya bismillah aja. Saya minta Allah tuntun saya yang tidak punya ilmu. Ternyata mengalir begitu saja. Tiba-tiba keluar semua, saya bisa mengucapkan surah-surah Al-Quran,” ungkapnya. (sn06)