Jakarta, Sumbawanews.com.- Menahan lapar dan haus selama puasa diharapkan bisa membantu proses penurunan berat badan. Namun, terkadang kebiasaan-kebiasaan saat berbuka puasa dapat memicu kenaikan berat badan.
Kenaikan berat badan pada masyarakat Indonesia di bulan Ramadhan ini karena kegemaran membatalkan puasa dengan menyantap aneka es atau hidangan sarat gula, dan dalam porsi yang besar.
Baca juga: DPR Ingatkan BPOM Aturan Penamaan Kental Manis
Makanan dan minuman yang disantap saat berbuka puasa lebih sering menggunakan gula murni atau karbohidrat sederhana, seperti kolak, atau sop buah yang diberi topping kental manis.
Mengkonsumsi makanan dan minuman tersebut akan membuat seseorang kerasa cepat lapar dan ketagihan menyantap yang manis-manis. Inilah yang membuat kadar gula darah melonjak tajam, dan akhirnya berat badan pun naik.
Baca juga: Terungkap Bayi Alami Obesitas, Kenzie Minum 6 Botol Kental Manis Dalam Sehari
Menurut Dokter spesialis gizi klinik Rumah Sakit Permata Depok, dr. Raphael Kosasih, M.Gizi., S.P.GK., makanan dan minuman manis yang banyak dijual saat bulan Ramadhan kebanyakan mengandung gula yang tinggi.
“Jangan mengkonsumsi gula secara berlebihan. Karena pada dasarnya makanan dan minuman manis tersebut hanya berfungsi untuk mengganti kadar gula dalam tubuh,” Jelas dr. Raphael, Minggu (09/04/2023)
Lebih lanjut dr. Raphael pun menjelaskan minuman dengan berbagai macam rasa yang banyak dijual saat ini, mengandung kental manis yang tidak baik untuk kesehatan.
“Kental manis mengandung gula yang tinggi, sebaiknya masyarakat mengurangi konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula yang tinggi,” Tegasnya.
Tak dapat dipungkiri, kebutuhan untuk makan dan minum manis sesudah berpuasa memang terbilang cukup tinggi bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan kadar gula di dalam tubuh rendah dan perlu untuk ditingkatkan supaya tubuh tidak lemas.(NL)