Pyongyang, sumbawanews.com – Korea Utara, Jum`at (24/03) Kembali memamerkan uji tembak rudal. Baik yang diklaim sebagai Sistem Senjata Strategis Nuklir Bawah Air – “Tsunami”, maupun rudal jelajah strategis “Panah-1” dan “Panah-2”.
Disebutkan, Sistem Senjata Strategis Nuklir Bawah Air tersebut berupa kapal serang bawah laut tak berawak, mampu menghasilkan Tsunami Radioaktif dari ledakan bawah air, pada daerah sasaran tembak. Baik terhadap sasaran berupa kelompok kapal, maupun berupa target darat seperti Pelabuhan operasi.
Dan 21 Maret, kapal serang bawah air tak berawak nuklir, berlatih di lepas pantai Liwon-gun, Provinsi Hamgyong Selatan, mampu berlayar selama 59 jam 12 menit pada kedalaman 80 hingga 150m, hingga tanggal 23 Maret mencapai titik target di wilayah perairan Teluk Hongwon. Dan skema serangan maupun spesifikasi yang direncanakan diklaim semupurna. Baik spesifikasi teknis taktis, indikator teknis navigasi, keandalan dan keamanan, dan kemampuan serangan.
Disebutkan, pengembangan Sistem Senjata Strategis Nuklir Bawah Air – “Tsunami”, selama ini dikembangkan dan dibangun secara sangat rahasia. Dan telah melewati 50 pengujian selama dua tahun terakhir.
Sedangkan 22 Maret, dilakukan latihan peluncuran rudal jelajah strategis dengan prosedur dan proses misi serangan nuklir taktis. Dua rudal jelajah strategis tipe “Panah-1” dan dua tipe “Panah-2” diluncurkan dari Jakdo-dong, Distrik Heungnam, Hamheung-si, Hamgyeongnam – do, berbentuk elips dan 8 ] Lintasan penerbangannya adalah terbang antara 7, 557~7, 567s dan 9, 118~9, 129s, masing-masing, dan mencapai target.
Disebutkan, dalam pelatihan peluncuran, tes untuk menilai uji penerbangan ketinggian ultra-rendah rudal jelajah dan kontrol ketinggian tidak teratur serta kemampuan penerbangan mengelak juga dilakukan. Selain itu, keandalan operasional perangkat kontrol peledakan nuklir dan detonator diverifikasi sekali lagi sambil menerapkan metode serangan semburan udara pada ketinggian 600m, satu tembakan untuk setiap jenis pesawat.
Kim Jong-un menegaskan, semakin banyak provokasi militer oleh AS dan otoritas Korea Selatan, yang mengabaikan kesabaran dan peringatan Korea Utara. Maka semakin banyak dan lebih agresif Korea Utara menanggapi.
Dikatakan, Angkatan bersenjata nuklir DPRK akan meningkatkan fungsi dan misi militannya sendiri yang bertanggung jawab dengan kekuatan yang lebih destruktif. “Kami akan terus melakukannya, dan kami akan segera memperkuat postur respons nuklir kami yang luar biasa dalam segala hal,” ucapnya. (Using)