Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Hingga saat ini, Kabupaten Sumbawa dan Nusa Tenggara Barat, masih dinyatakan aman atau belum ditemukan kasus Lumpy Skin Disease (LSD). Demikian disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Sumbawa, Kepala bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Drh. Edi Putra Darma, didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) drh. Rini Handayani, Senin (27/02).
“Di kita ini tidak ada, NTB tidak ada. Dan mudah-mudahan seterusnya tidak ada. Saya minggu kemarin sudah koordinasi ke dinas peternakan NTB, dipastikan belum ada,” kata dia.
Dikatakan, untuk mengantisipasi penyakit tersebut, dilakukan perkuatan di pintu masuk dan keluar ternak. Meski demikian, masyarakat dihimbau untuk segera melaporkan ke petugas jika menemukan gejala yang mengarah ke LSD.
“Kalua masyarakat menjumpai ternak dengan gejala yang mengarah LSD segera melapor. Jangan posting-posting di medsos, dengan cerita-cerita sendiri. Kalau masyarakat beli ternak itu, jangan beli yang kondisi fisiknya sakit. Beli yang sehat,” ujar dia.
Dijelaskan, gejala-gejala LSD antara lain terdapat benjolan di kulit, demam tinggi sampai 45 derajat, ada leleran hidung. “Kondisinya lemas, tidak mau makan, tidak mau bergerak. Ini bisa menyebabkan kematian,” ujarnya, juga menambahkan, LSD merupakan penyakit yang ternak besar, yakni sapi dan kerbau. Dengan pola penularan kontak langsung dari ternak ke ternak, termasuk dari leleran hidung. (Using)