Brussels, sumbawanews.com – Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, Vladimir Putin tidak mempersiapkan perdamaian, namun sebaliknya. Demikian disampaikan dalam pernyataan bersama Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, Selasa (21/02) di Markas Besar NATO, Brussels, Belgia.
“Apa yang Anda lihat hari ini adalah bahwa Presiden Putin sama sekali tidak mempersiapkan perdamaian. Dia bersiap untuk perang lagi. Dia mempersiapkan serangan baru, dan dia memobilisasi lebih banyak pasukan dan mengirimkan lebih banyak senjata,” kata Stoltenberg.
Untuk itu, NATO perlu meningkatkan dukungan untuk Ukraina. Sebab jika Rusia menang, bukan hanya menjadi tragedi bagi Ukraina, tetapi untuk semua.
“Maka kita harus ingat ini adalah perang pilihan. Ini adalah perang agresi. Rusia memutuskan untuk menyerang tetangganya, Ukraina. Dan Ukraina tentu saja memiliki hak untuk mempertahankan diri. Itu diabadikan dalam Piagam PBB. Dan kami, Sekutu NATO, anggota UE, kami semua memiliki hak untuk memberikan dukungan kepada Ukraina. Dan itulah yang sedang kami lakukan,” ucapnya.
Ia mengingatkan, Sekutu NATO, dan mengirimkan senjata yang lebih berat, lebih canggih. NATO terus berkonsultasi dengan Ukraina tentang berbagai jenis senjata, tetapi juga tentang bagaimana memastikan bahwa semua sistem, semua senjata yang sudah ada berfungsi sebagaimana mestinya.
“Karena kita perlu ingat ini bukan hanya tentang menyediakan sistem baru tetapi juga memastikan bahwa artileri, lapis baja, sistem pertahanan udara, yang telah dikirimkan, memiliki suku cadang, memiliki amunisi, memiliki perawatan, memiliki bahan bakar yang mereka butuhkan untuk berfungsi, dan oleh karena itu ini benar-benar pertarungan logistik. Dan itulah alasan mengapa saya juga menyambut pertemuan hari ini, di mana kami fokus pada bagaimana kami dapat memastikan bahwa kami menyediakan semua pasokan dan semua dukungan yang dibutuhkan Ukraina untuk mempertahankan diri,” kata dia.
Stoltenberg juga menegaskan, NATO juga memiliki tugas lain, yaitu mencegah perang ini meningkat di luar Ukraina. “Dan itulah alasan mengapa kami, pada pagi hari invasi, mengaktifkan rencana pertahanan kami, dan menambahkan ribuan pasukan lagi ke kehadiran kami di bagian timur Aliansi, didukung oleh kekuatan udara dan laut yang signifikan untuk mengirimkan pesan yang sangat jelas ke Moskow bahwa NATO ada untuk melindungi setiap jengkal wilayah NATO. Jika satu Sekutu diserang, itu akan dianggap sebagai serangan terhadap seluruh Aliansi. Jadi kami akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan dan kami akan terus memberikan pencegahan dan pertahanan yang kredibel untuk semua wilayah NATO,” ucapnya. (Using)