Istanbul, sumbawanews.com – Melalui keterangan resmi, Departemen Kepolisian Provinsi Istanbul, mengumumkan telah mengamankan seorang wanita terduga pelaku bom di Jalan Taksim Istiklal, Kecamatan Beyoğlu – Istanbul, Minggu (13/11). Wanita tersebut diidentifikasi berkebangsaan Suriah bernama Alham Albashir.
“Dalam operasi yang dilakukan di alamat yang ditentukan pada pukul 02:50, Ahlam berkebangsaan Suriah yang melakukan insiden tersebut. Orang bernama Albashir ditangkap hidup-hidup,” katanya Senin (14/11)
Dijelaskan, dari hasil interogasi, terduga pelaku menyatakan dilatih sebagai petugas intelijen khusus oleh organisasi teroris PKK/PYD/YPG. Terduga pelaku memasuki negara kita secara ilegal melalui Afrin untuk mengambil tindakan.
“Organisasi teroris PKK/PYD/YPG mengambil perintah aksi di Istanbul dari markas besarnya di Kobani, Suriah, dan menyatakan melakukan aksi pengeboman sekitar pukul 16.20 pada hari Minggu, 11.13.2022, dan melarikan diri,” jelasnya.
Departemen Kriminal Direktorat Jenderal Keamanan Turki menjelaskan, Dalam analisis kimia yang dilakukan di Laboratorium Regional, diduga menggunakan bahan peledak berdaya tinggi. “Temuan yang diperoleh dari tempat kejadian aksi teroris yang terjadi pada 13.11.2022 di Jalan Istiklal Istanbul, dari kendaraan yang digunakan oleh teroris untuk datang ke tempat kejadian, dan dari warga kami yang menjadi martir; Dipastikan bahan peledak yang digunakan dalam penyerangan tersebut adalah TNT, yang merupakan salah satu bahan peledak berdaya tinggi,” katanya.
Menteri Dalam Negeri Turki, Süleyman Soylu menyatakan orang yang menjatuhkan bom di Jalan Beyoğlu Istiklal ditahan oleh Departemen Kepolisian Istanbul. Dan terorisme tidak sesuai dengan Turki.
“Selama sekitar 6 tahun, kami belum mengalami peristiwa yang begitu efektif, insiden teroris seperti yang kami alami kemarin malam di Istanbul. (Ledakan di Beyoğlu) insiden teroris yang akan membawa hasil yang lebih menghancurkan,” dikatakan.
Ia menegaskan, terorisme memiliki wajah yang berbeda. “Kamu bertarung di gunung. Anda bertarung melintasi batas. Anda bertarung di kota dan mencegah banyak insiden teroris. Anda melewatkan satu. Sebagai bangsa, sebagai negara, Anda akan membayar harga yang mahal untuk nyawa yang hilang. Tentu saja, kami tahu bahwa kami sedang menghadapi ujian besar dalam geografi kami,” kata dia.
Ia menyatakan, Dengan ini, perjuangan sedang dilakukan dengan semua teman, dengan keinginan besar Presiden. “Kami tahu pesan apa yang ingin disampaikan oleh mereka yang melakukan tindakan ini kepada kami. Kami mendapat pesan ini. Jangan khawatir, kami akan membayar lebih banyak sebagai gantinya. Saya pikir penting untuk mengevaluasi pesan belasungkawa yang dibuat oleh Amerika Serikat hari ini seolah-olah pembunuhnya adalah salah satu yang pertama tiba di TKP, dan tanggapan atas pesan ini akan muncul dengan sangat jelas. Itu akan segera terlihat, dengan izin Allah,” ucapnya.
Süleyman Soylu menyatakan kesedihannya yang besar dan bahwa ada 6 martir teroris dan berharap belas kasihan Tuhan bagi mereka yang kehilangan nyawa. “Mereka semua punya cerita yang berbeda. Kami memiliki kesempatan untuk bersama ibu, pasangan dari beberapa, dan ayah dan ibu dari beberapa dari mereka. Yang terhormat Gubernur, Wakil Presiden dan Wakil Menteri, kami mengunjungi rumah sakit bersama-sama. Sementara itu, tentu saja, upaya besar dilakukan untuk menemukan para pelaku insiden ini, di bawah koordinasi Kepala Polisi kami, Kepala Terorisme kami, Kepala Intelijen kami, dan Kepala Polisi Istanbul kami, sejak saat itu. kejadian. Setiap langkah yang bisa dilakukan, baik secara teknis maupun fisik, dicoba diambil,” ucapnya, juga menambahkan, 81 orang terluka. (Using)