Kyiv, sumbawanews.com – Melalui keterangan resmi Minggu (09/10) Kementerian Luar Negeri Ukraina membantah tudingan dari Belarusia tentang rencana serangan Ukraina ke wilayah Belarusia. Ukraina menyebut tersebut sebagai Provokasi Lain dari Belarus.
Dikatakan, Pada malam hari tanggal 8 Oktober 2022, Duta Besar Ukraina di Minsk, Ihor Kyzym diundang ke Kementerian Luar Negeri Belarus dan menyerahkan nota diplomatik. Dalam catatan tersebut, pihak Belarusia mengklaim bahwa Ukraina diduga merencanakan serangan di wilayah Belarusia.
“Informasi ini tidak sesuai dengan kenyataan. Kami dengan tegas menolak sindiran lain dari rezim Belarusia. Kami tidak menutup kemungkinan bahwa penyerahan nota diplomatik tersebut dapat menjadi bagian dari rencana Federasi Rusia untuk melakukan provokasi untuk semakin menuduh Ukraina. Kami menyerukan kepada rakyat Belarusia untuk tidak menyerah pada provokasi,” sebutnya.
Ukraina tidak pernah melanggar batas wilayah asing. Kami secara ketat mematuhi norma-norma dan prinsip-prinsip dasar hukum internasional dan Piagam PBB. “Pihak berwenang di Belarus harus berhenti mengikuti keinginan Kremlin dan segera berhenti mendukung Rusia dalam agresinya terhadap Ukraina,” katanya.
Sebelumnya, Jum’at (07/10) Ketua KGB Belarus, Ivan Tertel, mengatakan formasi militer Belarusia sedang bersiap untuk merebut kekuasaan. kelompok bersenjata sedang dipersiapkan di Polandia, Lithuania dan Ukraina untuk merebut kekuasaan di Belarus.
Disebutkan Ketua KGB Belarusia, formasi bersenjata di Ukraina, yang mencakup perwakilan radikal dari para buronan. “Tidak ada dua atau tiga formasi seperti itu. Mereka berpisah, dan tidak lebih dari 100 yang tersisa. Pada kenyataannya, 10 atau 20 orang ambil bagian dalam permusuhan. Mereka diawasi secara ketat oleh intelijen militer Ukraina. Kita tahu semua. petugas ini,” kata Ivan Tertel. (Using)