Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Sebanyak 672 pohon Bonsai mengikuti kontes/pameran Bonsai Nasional Septembons 2022, di halaman Kantor Bupati Sumbawa. Pameran tersebut dibuka 21 September hingga berkahir 24 September mendtsng.
“Ini pameran nasional bonsai pertama di Sumbawa. Dengan Septembosn ini, rencananya mudah-mudahan September depan bisa kita laksanakan lagi. Karena ini nasional, jadi pesertanya dari Pulau Sumbawa sampai Pulau Jawa,” kata Edy Purwanto, Ketua Pelaksana sekaligus Ketua Cabang PPBI Sumbawa, di halaman Kantor Bupati Sumbawa, Rabu (21/09).
Ia menyebutkan, dari 672 pohon yang mengikuti kontes, datang dari Pulau Bali 4 pohon, Blitar 2 pohon, Dompu 72 pohon, dan Kabupaten Bima 2 pohon. Kemudian Kota Bima 19 pohon, Pulau Lombok 23 pohon, Kabupaten Sumbawa 501 pohon dan Kabupaten Sumbawa Barat 49 pohon
Dijelaskan Edy sapaan akrabnya, kontes dibagi kedalam empat kelas yakni, kelas prospek, kelas pratama, kelas madya dan kelas utama. “Jadi semua penghobi bonsai bisa ikut. Kelas Prospek ini, kelas awal, pemula. Yang penting kita punya bahan bonsai hidup, bisa ikut kontes,” jelas dia.
Dikatakan, penilaian dilakukan oleh Dewan juri yang ditentukan atau dari PPBI pusat. Dan secara umum dewan juri akan melakukan penilaian terhadap beberpa kriteria pohon bonsai. Seperti gerak dasar pohon, keseimbangan percabangan, penampilan totalitas.
Ia mengaku, menggemari bonsai dapat memberikan nilai tambah ekonomi untuk penghobi. Sebab biasanya, pada acara kontes seperti ini, biasa terjadi transaksi jual-beli.
“Kalau masalah harga itu gak ada panduan harga, karena ini barang hobi. Biasanya pas kontes begini ada yang nawar. Dengar-dengar tadi ada salah satu pohon, ada yang minta Rp 150 juta. Tapi pemiliknya belum ngasih jawaban,”
Ia berharap, pemerintah daerah dapat memberikan dukungan bagi penggemar bonsai, agar kegiatan kontes dapat berkesinambungan. “Harapan kita dari teman-teman penggemar bonsai Sumbawa, kita bisa mendapat support dari pemerintah daerah supaya kegiatan kita ini bisa berkelanjutan. Karena dibonsai ini, selain kita senang-senang, ada nilai ekonomi. Ya iseng-iseng berhadiah,” beber dia. (Using)