Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Nanang Nasiruddin, Wakil Ketua III DPRD Sumbawa menyatakan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Sebab kenaikan harga BBM akan membebani masyarakat secara langsung, dan juga akan berdampak terhadap harga barang.
“Kenaikan harga BBM ini otomatis akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Saya menyatakan, menolak kenaikan harga BBM,” ucapnya, Rabu (07/09).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengungkapkan, saat ini masyarakat tengah berupaya untuk mengembalikan kondisi seperti sebelumnya, usai dihantam covid-19. Sehingga, kenaikan harga BBM akan menjadi pukulan tersendiri untuk perekonomian masyarakat.
Ia menyebutkan, kebaikan harga BBM bersubsidi memiliki dua dampak terhadap masyarakat, yakni dampak langsung dan dampak tidak langsung. “Dampak langsungnya, adalah harga BBM yang otomatis akan menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Terlebih ditingkat pengecer. Sehingga untuk kebutuhan mesin pertanian, untuk melaut, masyarakat akan mengeluarkan biaya lebih tinggi dari sebelumnya,” kata dia.
Sedangkan dampak tidak langsung, harga barang-barang kebutuhan akan menjadi lebih tinggi karena biaya produksi dan distribusi barang meningkat. “Pasti harga barang akan naik. Situasi ini akan mengurangi saya beli masyarakat,” ucap Nanang.
Ia berharap, pemerintah dapat mengkaji ulang kebijakan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. “Kami dari fraksi PKS menolak kenaikan. Kami berharap kebijakan ini dapat dikaji ulang kembali,” katanya. (Using)