Sumbawa Besar, Sumbawanews.com – Beberapa waktu yang lalu, telah dilakukan pengusulan motif dan tenun Sumbawa menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) untuk menjadi Warisan Dunia melalui Pemerintah Provinsi NTB. Demikian disampaikan Riki Trisnadi, Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Sumbawa, pada pembukaan Pelatihan Tenun ATBM, di Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir, Senin (13/12).
Dikatakan, Proses tersebut dilakukan secara kolaboratif Bersama Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Budayawan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan beserta Asosiasi Tenun Sumbawa/APDISA. “Kita saat ini sedang berada di jalur pemajuan tenun yang memiliki nilai ekonomi dan nilai penjagaan warisan budaya lokal. Dalam rangka kepentingan yang saya sebutkan tadi, Saya minta kepada Trainer Pelatihan ini selama 10 hari ke depan, mampu menghasilkan kemampuan, kapasitas dan skill pada 2 group peserta, yaitu peserta ATBM dan Alat Hanai,” ucapnya.
Dijelaskan, dua alat tenun tersebut, akan menjadi embrio ekosistem bisnis tenun ATBM yang paling menentukan. “Kami akan fasilitasi lagi dengan kekayaan intelektual berupa hak merk dan sertifikasi halal bagi produk tenun kita sehingga akan menambah daya saing komoditas lokal Kita,” tuturnya.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa, berupaya keras menghadirkan inovasi dan terobosan bagi maju dan berkembangnya UMKM di segala sektor. “Kita sudah tidak bisa menyelesaikan permasalahan masa kini dan yang akan datang dengan cara using,” jelasnya.
Bahkan, untuk menyelesaikan masalah masa kini, diperlukan cara-cara dari masa depan. Sistem Big Data Digital melalui I-DATIN sudah kami siapkan, fasilitasi OSS bagi Pengrajin. “Tenun kami siapkan, Pendirian Perseroan Perorangan siap kami fasilitasi. Kita sedang berada di dunia yang cepat dan digerakkan oleh data dan informasi. Jadi, kami mengharapkan kerja sama dan kolaborasi efektif dari berbagai pihak agar tenun lokal kita bisa mengglobal,” katanya. (Using)