Home Berita Menlu: Kemitraan Pemerintah dan Swasta Diperlukan untuk Atasi Tantangan Kemanusiaan Global

Menlu: Kemitraan Pemerintah dan Swasta Diperlukan untuk Atasi Tantangan Kemanusiaan Global

Jakarta, sumbawanews.com – Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi membuka secara resmi the Regional Conference on Humanitarian Assistance (RCHA) 2021 di Jakarta, 6-7 Oktober 2021. Lebih dari 100 aktor kemanusiaan global dari 21 negara di Kawasan Asia Pasifik serta 9 organisasi internasional berpartisipasi pada RCHA 2021. Demikian dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Pada keynote speech-nya, Menlu menyatakan, untuk menghadapi krisis kemanusiaan global maupun di Kawasan yang semakin memburuk karena adanya pandemi Covid-19. Maka kemitraan yang lebih kuat di antara aktor kemanusiaan pemerintah dan non-pemerintah sangat dibutuhkan.

Menlu Retno menekankan tiga poin penting yakni, Nilai-nilai lokal dan kearifan lokal penting untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan masyarakat lokal sehingga bantuan kemanusiaan dapat tepat sasaran. Pentingnya penguatan kapasitas dan kepemimpinan aktor kemanusiaan lokal dan nastional agar terjadi perubahan mindset dari “penerima” menjadi “agent of actions”. Dan, Transformasi cara melakukan kemitraan, dari cara-cara tradisional menjadi kemitraan yang mengedepankan prinsip relevansi, kesetaraan, serta harmonisasi antara aktor-aktor di tingkat kawasan, nasional, dan lokal.

Sejalan dengan poin-poin penting yang disampaikan Menlu tersebut, peserta mendiskusikan tiga isu praktis terkait tantangan-tantangan yang ada. Yaitu Memperkuat kepemimpinan para aktor kemanusiaan di tingkat national dan lokal. Pendekatan yang lebih seamless dalam melakukan tindakan kemanusiaan di tingkat nasional dan lokal, dari fase tanggap darurat menuju pembangunan kembali yang lebih baik. Dan Kolaborasi yang lebih baik pada tingkat kawasan, nasional, dan lokal di dunia yang sedang berubah.

Diketahui, RCHA 2021 merupakan inisiatif Indonesia dan merupakan pertemuan kedua setelah penyelenggaraan di tahun 2019. Serta masih menjadi satu-satunya forum di Kawasan Asia-Pasifik di mana aktor-aktor kemanusiaan perwakilan pemerintah dan non-pemerintah di Kawasan Asia Pasifik dapat berkumpul untuk memperkuat kolaborasi dan kerja sama di bidang bantuan kemanusiaan.

Inisiatif ini menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam diplomasi kemanusiaan baik di kawasan maupun secara global.

Dengan mengangkat tema “Advancing Humanitarian Capacities in a Changing World: National and Local Leadership”, RCHA tahun ini diselenggarakan bertepatan dengan kondisi dunia yang sedang menghadapi tantangan-tantangan kemanusiaan yang belum pernah dihadapi sebelumnya karena adanya Pandemi COVID-19 serta serangkaian bencana alam maupun bencana buatan manusia.

RCHA 2021 akan menghasilkan tiga dokumen, yakni Chair’s Summary dari RCHA 2021, Directory of Humanitarian Actors’ Contact Points in the Region, serta Directory of Humanitarian Actors’ Expertise in the Region. Ketiga dokumen tersebut memiliki arti penting dalam mendorong penguatan kerja sama dan jejaring antar aktor kemanusiaan di kawaan yang pada akhirnya akan berkontribusi dalam menciptakan arsitektur kemanusiaan yang kuat di Asia Pasifik.​​ (Using)

Previous articleBPOM Tegaskan Paparan BPA AMDK Galon Masih Aman untuk Bayi dan Ibu Hamil
Next articleJadi Media Pengertian Antarbangsa, Indonesia-Thailand Perkuat Kerja sama Budaya
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.