Home Berita Pembangunan Dua Puskesmas Alami Deviasi Minus

Pembangunan Dua Puskesmas Alami Deviasi Minus

Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Proses pembangunan Puskesmas Alas, saat ini diketahui mengalami Deviasi minus sekitar 8 persen, dan pembangunan puskesmas tarano minus 4 persen. Dan dari pembangunan dua puskesmas tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumbawa belum melakukan pembayaran, karena belum mecapai progress yang ditentukan.

“Kalau kita melihat, dengan kondisi defiasi sekarang yang walaupun minus kecil. Tarano itu 4 persen minusnya. Kalau di alas sekitar 8 persen,” kata Abdul Malik, Sekretaris Dinkes Sumbawa, sekaligus PPK Pembangunan Puskesmas dan Rumdis, di ruang kerjanya Jum`at (20/08).

Atas progress tersebut, kontraktor pelaksana pembangunan kedua puskesmas tersebut diminta untuk menambah pekerja dengan jadual yang jelas. Sehingga nantinya tidak diberlakukan perpanjangan waktu pekerjaan, dan dapat dituntaskan sesuai batas akhir pekerjaan.

“Ini kita minta tambah pekerja dengan schedule yang jelas. Sehingga nantinya, pada akhir tahun ini diharapkan tidak ada perpanjangan waktu pekerjaan. Karena kontraknya desember berakhir. Sehingga bisa selesai, tuntas tepat waktu. Kalau saran kita, dari pada bayar denda perpanjangan waktu, mending tambah bayar tukang lebih banyak,” ucapnya.

Ditegaskan, hal tersebut juga telah ditegaskan dalam pertemuan bersama Asisten II Setda Sumbawa. “Kemarin kita rapat di asisten II untuk bicara progress. Jadi kita minta kepada kontrakor yang melaksanakan pekerjaan puskesmas alas dan tarano itu untuk menambah pekerja. Dengan jadual yang sudah ditentukan,” tuturnya.
Diketahui, dua unit Puskesmas tersebut masing-masing menggunakan anggaran sebesar Rp 8 Miliar, dari DAK Kementerian Kesehatan.

Pembangunan 4 Rumdis

Diungkapkan, selain pembangunan dua puskesmas, tahun ini juga dibangun 4 unit rumah dinas (Rumdis). Yakni Rumah Dinas Puskesmas Tarano, Rumah Dinas Puskesmas Labangka, Rumah Dinas Puskesmas Lopok dan Rumah Dinas Puskesmas Lantung.

“Untuk rumah dinasnya, alhamdulillah progresnya cukup bagus. Dan sekarang pada proses termen pertama. Kalau rumah dinas sekarang yang proses termen satu itu, rumah dinas labangka sama lopok. Sementara untuk puskesmasnya sekarang belum bisa kita bayar termen pertama, karena progress belum mencapai 25 persen,” jelasnya.

Diungkapkan, berdasarkan kesepakatan, dalam proses pengerjaan Rumdis Puskesmas tidak diberikan uang muka. Serta pembayaran termen pertama sebesar 20 persen dari total anggaran, pada saat progress pembangunan mencapai 25 persen.

“Jadi termen pertama itu, 25 persen fisik dan 20 persen (pencairan) keuangan. Karena semuanya, baik puskesmas maupun rumah dinas, tidak ada yang diberikan uang muka. Bekerja dulu, baru dibayar. Kami sadari, kalau kegiatan-kegiatan itu, kalau di rumah dinas tidak ada masalah yang mencuat. Tapi dipembangunan dua puskesmas ini, ada. Pembangunan puskesmas tarano, kemarin dipersoalkan masalah batu yang digunakan,” jelasnya.

Diketahui, pembangunan Rumah Dinas Puskesmas Tarano, Rumah Dinas Puskesmas Labangka, Rumah Dinas Puskesmas Lopok dan Rumah Dinas Puskesmas Lantung, Masing-masing menggunakan anggarannya sebesar Rp 500 juta bersumber dari DAK Kementerian Kesehatan. (Using)

 

Previous articleDinkes Sumbawa Ajak Seluruh Pihak Awasi Pembangunan Dua Puskesmas
Next article1.500 Orang Ikuti Vaksinasi di Bhayangkara Jember
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.