Home Berita Komunitas Plastik untuk Kebaikan Luncurkan Mobil Edukasi Pilah Sampah

Komunitas Plastik untuk Kebaikan Luncurkan Mobil Edukasi Pilah Sampah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan Toto

Jakarta, Sumbawanews.com – Komunitas Plastik untuk Kebaikan meluncurkan mobil edukasi pilah sampah plastik di kawasan Situ Gintung, Cirendeu, Tangerang Selatan, pada Minggu, 1 Desember 2019.  Mobil ini akan menerima sampah botol plastik  yang bisa ditukarkan dengan sembako.

Mobil edukasi pilah sampah   di parkir di kawasan Waduk Gintung mulai pukul 06.00 hingga 09.30 WIB.  Penukaran sembako dengan sampah botol plastik bertujuan untuk membangun kesadaran dan budaya masyarakat untuk memilah sampah plastik terutama sampah botol kemasan.

“Sampah botol kemasan memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena memiliki demand yang kuat dari industri daur ulang plastik,” kata Eni Saeni, Koordinator Komunitas Plastik untuk Kebaikan di Jakarta, Minggu, 1 Desember 2019.

Selain peluncuran mobil edukasi pilah sampah, Komunitas Plastik untuk Kebaikan juga melakukan bersih-bersih sampah plastik di area Waduk Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan. Bersih-bersih ini dikuti oleh bebrapa komunitas.

Dalam sambutannya, Kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan, Toto Sudarto menyatakan terima kasih kepada Komunitas Plastik untuk Kebaikan atas upaya melakukan kepeduliannya terhadap permasalahan sampah di kota Tangerang Selatan. Toto berharap kegiatan mulia ini tidak hanya sampai di Tangerang Selatan, tetapi juga sampai Jabodetabek. “Dan yang paling penting adalah setiap orang bisa memilah sampah dari rumah, jadi setelah sampai di tempat sampah serta diambIl oleh petugas kebersihan, tidak lagi menumpuk sampah-sampah yang belum dipilah”

Perlu diketahui, data Kementerian Perindustrian menyebutkan, kebutuhan baku industri daur ulang plastik sebanyak 913 ribu ton dipenuhi dari dalam negeri, sedangkan 320 ribu ton dari negara lain.  Adapun kebutuhan nasional, Indonesia memerlukan bahan baku plastik untuk produksi sebanyak 7,2 juta ton per tahun.

Sebanyak 2,3 juta ton bahan baku berupa virgin plastik lokal disuplai oleh industri Petrokimia di dalam negeri seperti PT Lotte Chemical dan PT Chandra Asri Petrochemical.

Melalui kegiatan ini, komunitas berharap, produsen dapat berkontribusi terhadap masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat produk yang telah menjadi sampah. Salah satu caranya adalah  dengan  membangun demand terhadap sampah kemasan sehingga menumbuhkan pasar plastik bekas non botol seperti sachet dan plastik-plastik kemasan lain.

“Selama ini, kebutuhan industri  yang tinggi baru pada plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate) yang bisa di daur ulang kembali menjadi plastik, ” kata Eni.

Melihat kebutuhan industri yang tinggi terhadap sampah botol PET, maka komunitas mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk mulai memilah sampah plastik dari rumah. Sampah-sampah tersebut dapat ditukarkan dengan sembako melalui mobil edukasi pilah sampah yang akan berkeliling ke rumah-rumah warga.

Sebanyak 80-an relawan berkeliling di kawasan Waduk Gintung sepanjang 4,5 km  untuk memungut sampah dan mengedukasi  warga memilah sampah plastik dan tetap menjaga  lingkungan sekitar tetap bersih.

Untuk tahap awal, mobil sembako keliling akan beroperasi di wilayah Tangerang Selatan. Selanjutnya mobil edukasi pilah sampah plastik  akan berkeliling,  mendatangi rumah warga di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Bogor.

Mobil keliling beroperasi setiap Jumat dan Sabtu pagi. Untuk jadwalnya operasi akan diberitahukan melalui akun medsos komunitas Plastik untuk Kebaikan. Jadi follow akun medsos kami untuk mengikuti jadwal mobil keliling melalui: https://www.facebook.com, https://twitter.com/PlastikKebaikan, https://www.instagram.com, https://www.youtube.com/channel.

Apa yang dilakukan komunitas ini adalah bagian kecil untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan membudayakan tata kelola sampah mulai dari rumah. Jika sebelumnya, masyarakat hanya mengenal sampah dibuang ke TPS lalu diangkut ke TPA, ke depan persoalan sampah selesai di rumah dengan cara dipilah. Sampah botol plastik atau kertas  dapat dijual, sedangkan sampah organik bisa dibuat pupuk.

“Paradigma baru yang harus dibangun adalah pilah, kumpulkan, jual, atau  tukarkan,  sedekahkan sampah plastik ke pemulung. Dengan melakukan tindakan kecil ini, Anda telah ikut serta menyelamatkan bumi dari pencemaran lingkungan,” ujar Eni. (*)

Tentang Komunitas Plastik untuk Kebaikan:

Komunitas Plastik untuk Kebaikan di deklarasikan oleh para aktivis pecinta lingkungan dengan berbagai latar belakang pekerjaan, pada 10 Oktober 2019, bertepatan pada Hari Pahlawan, di Car Free Day, Jl. Thamrin Jakarta. Ada pengusaha, wartawan, mantan wartawan, guru, penggiat lingkungan, karyawan, dan mahasiswa.

Saat deklarasi tersebut Komunitas melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menukarkan sampah plastic dengan kantong belanja go green. Hasilnya 7 kantong besar sampah botol PET berhasil dikumpulkan dan disumbangkan ke pemulung. Kegiatan lain adalah berkunjung ke bank Sampah plastic Patriot di Bekasi.

Komunitas Plastik berusaha mengedukasi warga akan pentingnya memilah sampah plastic. Terutama sampah botol kemasan atau PET. Karena sampah PET sangat dibutuhkan oleh industry daur ulang plastic yang akan mengembalikan PET menjadi plastik. Ketika budaya memilah sampah tumbuh dengan baik di masyarakat, komunitas berharap Pemerintah melakukan tata kelola sampah secara circular economy, sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat dan lingkungan bersih akan terjaga.

Alamat kantor:  Jl. Dahu No.48, Pisangan Tangsel.

Previous articlePeringati HUT Ke-15, Satgas Yonif RK 136/TS Mengenang Jasa Para Pahlawan Hingga Gelar Klinik Mobile
Next articleIndonesia perlu bahan baku plastik 7,2 juta ton pertahun
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.