Sumbawa Barat, sumbawanews.com – Sebagai salah satu upaya untuk mengurangi beban Tempat Pembungan Akhir (TPA), Kirana Retreat yang berlokasi di Kecamatan sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat terus melakukan kegitan pengolahan sampah sampah dari sumbernya.
Baca Juga: Kirana Retreat Olah sampah Plastik jadi Bahan Bakar
“Sampah yang bisa kita olah, kami mencoba untuk tangani dari sumbernya. Kebetulan untuk sampah organik basah seperti sisah makanan kita olah menggunakan teknologi dari Magot Black Soldier Fly (BSF). Sebelum kita olah menggunakan Magot BSF, sayur yang kiranya bisa kita berikan ke hewan ternak seperti kelinci dan kura-kura, akan kita berikan langsung. Baru sisanya nanti kita olah menggunakan magot BSF ini,” ungkap alimuddin, juru kampanye Sampah organik, saat kunjungan dari Sekolah Buin Batu, Senin (09/06/2025).
Kunjungan yang dilakukan oleh SMA Buin Batu tersebut, melihat langsung proses dan siklus dari pengolahan sampah organik menggunakan magot tersebut.
Dalam pemaparannya, sampah yang bersumber dari restoran dan dapur di pilah minimal menjadi tiga kategori yaitu sampah organik, sampah plastik dan residu.
“Untuk sampah plastik kita olah menggunakan mesin perolisis. Kemudian sampah makanan diolah menggunakan magot BSF, baru kemudian residunya kita bawa ke TPA,” jelasnya.
Dalam satu hari sampah organik yang berhasil diolah berfariasi tergantung jumlah pengunjung. “Rata-rata dalam satu hari untuk sampah makanan dan buah itu bisa mencapai lima sampai sepulih kilo gram,” paparnya.
Lanjutnya, tantangan terbesar dalam penanganan sampah organik secara umum adalah kurang terpilahnya sampah organik dengan baik. “Kadang-kadang sampah organik masih tercampur dengan sampah plastik. Ini yang menjadi tantangan tersendiri,” ungkapnya saat di tanya oleh peserta kunjungan. (Al)