Home Berita Distanbun NTB Siapkan Dompu Sebagai Kawasan Tebu Nasional

Distanbun NTB Siapkan Dompu Sebagai Kawasan Tebu Nasional

Oplus_131072

Jakarta- sumbawanews.com — Di hadapan Presiden, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal memastikan komitmennya terus meningkatkan produksi pertanian di bumi gora, Senin (7/4).

Orang nomor satu di Bumi Gora ini meminta dukungan dari pemerintah pusat seperti revitalisasi saluran irigasi dan pengadaan alat pertanian.

Melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB, Pemerintahan Iqbal-Dinda telah menyiapkan sejumlah langkah menyambut keputusan Menteri Pertanian Nomor 03 Tahun 2024 yang menetapkan Dompu sebagai kawasan tebu nasional.

Salah satu yang diupayakan, menambah area luas tanam perkebunan tebu agar bisa memenuhi kapasitas mesin produksi gula yang dimiliki PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS) yang ada di Pekat, Dompu.

“Selama ini kan karena produksi tebu kita belum memadai untuk memenuhi kapasitas mesin pabrik sehingga PT SMS mengimpor gula rafinasi,” kata Taufiek Hidayat Kadis Distanbun NTB

Strategi yang disiapkan pemprov dalam rangka mendukung perluasan area perkebunan tebu adalah dengan memfasilitasi kebutuhan para petani dan memberikan bantuan.

Diantaranya berupa benih untuk bisa meningkatkan produktivitas serta sokongan pembiayaan untuk kelompok petani tebu.

“Kami akan komunikasikan dengan pemerintah pusat mengenai hal ini,” tegas Taufiek.

Menurutnya, tantangan yang masih dihadapi di lapangan, pemerintah bersama pihak terkait harus bisa meyakinkan masyarakat jika menanam tebu memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Komoditi ini sama menjanjikannya dengan jagung yang sampai sekarang masih menjadi primadona para petani.

“Masyarakat yang eksis menjalankan perkebunan tebu sekarang adalah mereka yang sudah bermitra dengan pabrik sehingga ini lah PR kita agar petani yang lain juga ikut melirik dan beralih menanam (tebu). Ujarnya.

Kendala lainnya, sejauh ini pupuk untuk tebu masih dijual secara komersial.

Belum ada kebijakan dari pemerintah pusat untuk menggelontorkan bantuan pupuk subsidi untuk tebu karena masih fokus di komoditi pangan, seperti padi dan jagung.

Namun Distanbun tidak akan tinggal diam dengan kondisi ini. Mereka akan melakukan pemetaan potensi lokal.

“Kalau memang potensi lokalnya itu memang tebu ya kami akan optimalkan intervensi ke tebu,” ujarnya.

Diketahui, dari hasil penelusuran Lombok Post, kelangkaan pupuk terjadi karena adanya disparitas  antara data lahan pertanian yang disampaikan oleh daerah ke pusat dengan realitas lahan pertanian yang ada.

Sehingga terjadi “gap” yang cukup tajam antara kuota pupuk yang ditetapkan dengan tingkat konsumsi pupuk yang ada di lapangan.

Penyebabnya adalah banyaknya lahan pertanian yang belum terdaftar akibat pembukaan lahan secara ilegal.

Sehingga, konsumsi pupuk di lapangan melebihi kuota yang diberikan oleh pusat.

Petani yang kurang cepat akhirnya tidak mendapatkan pupuk subsidi dan terpaksa harus membeli pupuk dengan harga komersial.

Previous articleTNI-Polri Bersinergi Menjamin Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Siswa/Siswi SMA di Distrik Mulia Puncak Jaya
Next articleJelang Kongres, PD Tidar NTB Harap Rahayu Saraswati Tetap Pimpin Tidar: Rekam Jejaknya Mumpuni
Kami adalah Jurnalis Jaringan Sumbawanews, individu idealis yang ingin membangun jurnalistik sehat berdasarkan UU No.40 Tahun 1999 tentang PERS, dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi. Dalam menjalankan Tugas Jurnalistik, kami sangat menjunjung tinggi kaidah dan Kode Etik Jurnalistik, dengan Ethos Kerja, Koordinasi, Investigasi, dan Verifikasi sebelum mempublikasikan suatu artikel, opini, dan berita, sehingga menjadi suatu informasi yang akurat, baik dalam penulisan kata, maupun penggunaan tatabahasa.