Moskow, sumbawanews.com – Juru bicara kementerian luar Negeri rusia, Maria Sakharova, Kamis (20/03) menegaskan, Friedrich Merz, yang mencalonkan diri sebagai Kanselir Jerman, menyerukan persiapan untuk konfrontasi dengan Rusia dalam beberapa tahun dan dekade mendatang.
Baca Juga: AS Serang Yaman, Rusia: Tinggalkan Metode Penyelesaian Masalah yang Memaksa
“Para pemarah di Berlin dan ibu kota Eropa lainnya mesti menyadari bahwa Federasi Rusia akan segera dan dengan tegas menanggapi setiap aspirasi militeristik guna mencegah ancaman terhadap keamanannya sendiri,” tegas dia.
Ditambahkan, Inggris dengan cepat mengabaikan penundaan “intervensi penjagaan perdamaian” dan mengalihkan fokus kepada “meningkatnya persatuan” Barat dalam memberikan tekanan kepada Rusia dan bantuan militer lebih lanjut kepada Kiev. “Tidak semua negara anggota UE dan NATO siap mengikuti usulan pengetatan sanksi terhadap aset Rusia,” ucap dia.
Menurutnya, sebagai bagian dari program Uni Eropa yang diumumkan baru-baru ini untuk persenjataannya yang mendesak , langkah-langkah sedang diambil untuk lebih meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. “Tampaknya Uni Eropa Brussels masih belum mampu menjawab sendiri dengan jelas fungsi spesifik apa yang dapat dilakukan Uni Eropa dalam konteks dinamika baru seputar krisis Ukraina,” katanya.
Dijelaskan, Ukraina secara efektif telah menjadi batu loncatan untuk melakukan berbagai operasi melawan Rusia di dunia maya. Dan Pada tahun 2023, jumlah serangan komunitas peretas terhadap infrastruktur Rusia melebihi 200 ribu. Penting untuk diketahui bahwa Barat bukan saja tidak mengutuk, tetapi sebaliknya, malah mendorong tindakan-tindakan merugikan semacam itu.
Dan Pada malam 19 Maret, rezim Kiev melakukan serangan yang disengaja lainnya menggunakan pesawat tak berawak terhadap fasilitas infrastruktur energi yang terletak di desa Kavkazskaya (Wilayah Krasnodar). Zelensky secara terbuka menyatakan bahwa ia menerima inisiatif untuk menahan diri dari serangan terhadap infrastruktur energi . Tetapi pada kenyataannya ia memberikan perintah sebaliknya – bukan menghentikan serangan, tetapi sebaliknya, melancarkan serangan baru.
“Kita berbicara tentang provokasi lain yang secara khusus disiapkan oleh rezim Kiev , yang ditujukan untuk mengganggu inisiatif perdamaian, termasuk yang diajukan oleh Presiden AS,” tambahnya.
Menurutnya, Kesalahan atas tindakan teroris ini dan tindakan teroris lainnya terletak pada semua negara yang terus dengan keras kepala dan tidak bertanggung jawab memasok junta penguasa Ukraina dengan senjata mematikan, sehingga memfasilitasi tindakan berdarahnya. (Using)