Sumbawa Besar, sumbawanews.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa mencatat, sebanyak 361 kasus HIV/Aids di temukan di Kabupaten Sumbawa sejak 2010. Dari jumlah tersebut, dominan menjangkiti laki-laki.
“Sejak 2010 sudah mencapai 361 kasus. 70 persen laki, 30 persen perempuan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, melalui Kepala Bidang Pemberantasan Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL), H. Sarip Hidayat, Kamis (12/12).
Baca Juga: Puluhan Tahun HIV-AIDS Terdeteksi, Pemahaman Masyarakat Masih Kurang
Ia mengungkapkan, sejak 2010 hingga 20124, tren penemuan kasus HIV/aids cenderung meningkat setiap tahun. Dan menjangkiti orang pada usia produktif, yakni 20-50 tahun.
“Yang meninggal 110 orang. Artinya ada 251 orang masih menjalani perawatan,” jelas dia.
Disebutkan, 251 orang tersebut menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk luar daerah. “Itu sifatnya mandiri, boleh dimana saja. Gratis pengobatan, ditanggung pemerintah,” ungkap H. Sarip.
Ditegaskan, sampai saat ini belum ditemukan obat yang mempu mengobati HIV/Aids. Namun virus tersebut dapat ditekan dengan penanganan secara mendis. Salah satunya dengan dengan mengkonsumsi Antiretroviral (ARV).
“ARV minum setiap hari untuk menekan virus HIV sendiri. Sehingga kalau pada tahap tertentu bisa tidak terseksi. Tidur dia (virus HIV), artinya dia (penderita) posisi aman,” ucapnya.
Diungkapkan, penemuan kasus dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa melalui kegiatan screening, pada populasi khusus dan populasi kunci. Populasi khusus seperti ibu hamil dan warga binaan lembaga Pemasyarakatan, yang dilakukan per 3 bulan.
Sedangkan populasi kunci antara lain WTS, waria, kaum seksual sejenis, dan penasun – pengguna jarum suntik. “Mereka memiliki resiko yang lebih besar. Dikes Sumbawa ada target untuk melakukan deteksi kepada orang beresiko. Kita berharap kita bisa menemukan sebanyak-banyaknya, agar kita bisa mencegah Penularan,” jelas dia.
Dikatakan, HIV/aids dapat melalui hubungan seksual, melalui darah, dan ibu kepada anak dalam kandungan. “Dominan kasus yang kita temukan akibat seks bebas,” ucapnya.
Ditambahkan, Masa inkubasi HIV/aids yakni 5-15 tahun, tergantung kekuatan sistem imun tubuh. “Kepada masyarakat kita harus bisa mencegah bersama-sama. Misalnya dengan cara hubungan seks aman, hanya dengan pasangan sah,” ajak dia. (Using)