Seoul, sumbawanews.com – Menteri Luar Negeri Republik Korea (ROK) Cho Tae-yul, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Jepang Iwaya Takeshi, Jum’at (01/11) mengadakan seruan untuk mengutuk keras peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) oleh Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) pada 31 Oktober (waktu setempat).
Baca Juga: Korut Uji Peluncuran ICBM “Hwasongpo-19”
Menurutnya, peluncuran ICBM tersebut adalah merupakan pelanggaran mencolok terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB. Kami sangat mendesak DPRK untuk segera menghentikan serangkaian tindakan provokatif dan destabilisasi yang menjanjikan perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea dan sekitarnya.
“Kami mencatat peluncuran tersebut dilakukan setelah DPRK mengumumkan bahwa Konstitusi mereka baru saja mendefinisikan ROK sebagai negara yang bermusuhan.AS dan Jepang menegaskan kembali dukungan mereka terhadap persatuan Semenanjung Korea yang bebas dan damai. Kami mendesak lagi DPRK kekembali ke dialog langsung. Hanya melalui dialog kita dapat mencapai perdamaian abadi di Semenanjung Korea,” ucap mereka.
Dijelaskan, Korea Selatan, AS Dan Jepang, bersama dengan komunitas internasional, akan terus bekerja sama untuk mencapai tujuan denuklirisasi penuh di Semenanjung Korea. “Kami juga berkomitmen untuk memperkuat upaya bersama kami, bekerja sama erat dengan komunitas internasional, untuk memblokir perolehan pendapatan ilegal DPRK yang mendanai program senjata pemusnah massal dan rudal balistik yang melanggar hukum. Kami menerapkan keputusan DPRK untuk mengalihkan sumber dayanya yang langka-nya rakyatke Program senjata yang melanggar hukum ini. DPRK menggunakan pendapatan tambahan yang diperoleh dari pendapatan ilegal untuk memajukan program rudal balistiknya dan terus mentransfer rudal balistik dan senjata lainnya ke Rusia yang melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB,” jelas mereka.
Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang sangat mengutuk upaya memperdalam kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia, termasuk berlanjutnya transfer senjata yang melanggar hukum, serta pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia baru-baru ini.
Amerika Serikat menegaskan kembali komitmennya terhadap pertahanan Korea Selatan dan Jepang Asangat kuat dan didukung oleh berbagai kemampuan, termasuk nuklir. Selain itu, ketiga negara tersebut akan terus melakukan hal tersebut memperkuat kerja sama keamanan trilateral kitauntuk mencegah dan merespons ancaman rudal nuklir dan balistik DPRK dengan lebih efektif. (Using)