Paris, sumbawanews.com – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Selasa (15/10) waktu setempat melakukan pembicaraan telepon dengan Benyamin Netanyahu.
Dalam pembicaraan tersebut, Macron mengingatkan tekad Perancis untuk menghindari kebakaran besar di seluruh kawasan yang akan berdampak buruk bagi masyarakat dan keamanan internasional.
Baca Juga: Kutuk Serangan Terhadap Pasukan UNIFIL, Iran: Salah Satu Contoh Prilaku Tidak Berprikemanusiaan
Dalam hal ini, ia mengutuk serangan Hizbullah terhadap wilayah Israel dan menegaskan kembali komitmen Prancis terhadap keamanan Israel. Dia juga mengutuk serangan Israel yang membabi buta yang hanya menambah jumlah korban jiwa yang sudah tak tertahankan, baik di Gaza maupun di Lebanon.
Presiden Prancis juga menegaskan kembali kepada Perdana Menteri Israel pentingnya gencatan senjata tanpa penundaan lebih lanjut di Lebanon dan memintanya untuk menghentikan operasinya. Prancis telah mengusulkan gencatan senjata selama 21 hari dengan Amerika Serikat yang mengizinkan pembukaan penyelesaian definitif di Jalur Biru. “jalur diplomatik ini perlu dikembalikan, yang merupakan satu-satunya jalur yang mungkin memenuhi persyaratan keamanan Israel,” katanya.
Macron juga mengungkapkan kemarahannya setelah beberapa pasukan penjaga perdamaian dilukai oleh pasukan Israel di Naqoura dan mendesak Israel untuk mengakhiri penargetan yang tidak dapat dibenarkan ini. Sebab UNIFIL merupakan elemen penting dari kredibilitas penyelesaian krisis di Lebanon Selatan.
Dan UNIFIL bertujuan untuk tetap berada di Lebanon Selatan, demi kepentingan keamanan Israel dan Lebanon. “Dalam konteks ini, Perancis akan terus bekerja sama dengan kontributor pasukan dan bersama Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk sepenuhnya melaksanakan misi UNIFIL,” kata dia.
Terhadap situasi Gaza, Presiden Prancis mengingatkan, gencatan senjata harus diselesaikan secepat mungkin untuk mencapai pembebasan semua sandera. untuk melindungi penduduk sipil dan untuk memastikan akses kemanusiaan yang bebas dan tanpa hambatan, dengan menyesalkan bahwa akses ini telah terhambat telah dibatasi secara drastis sejak serangan di Rafah. Sehingga mendukung rencana kemanusiaan Yordania.
Macron juga menyatakan keprihatinannya yang sangat kuat terhadap situasi di Tepi Barat, kekerasan terhadap warga sipil, khususnya yang dilakukan oleh pemukim, dan percepatan penjajahan. (Using)